
Pahargyan Pengetan 1 Abad Hamengku Buwoni IX di Pagelaran Kraton Yogyakrata kemarin selain orasi budaya dari Sri Sultan HB X, ada pula proses pemberian penghargaan kepada 16 keluarga pahlawan (Warakawuri, Perintis Kemerdekaan dan Jada Perintis Kemerdekaan) oleh Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X.
Pahlawan yang menerima penghargaan itu merupakan pahlawan nasional perintis kemerdekaan
yang satu era dengan HB IX. Uniknya, penanda peringatan seabad HBIX ini memakai pigura simbul condro sengkolo yaitu tahun
jawa bedasarkan perhitungan bulan.
Penghargaan-pengargaan tersebut diberikan kepada Brigjen Katamso, Sukardjo Wiryopranoto, Ki
Hajar Dewantara, Ronosuseno, Jenderal Sudirman, Hudoro, Prof. Ir. Herman Johannes, Soentani, Ki Sarmidi Mangun Sarkoro dan
Sajoga.
GBPH Joyokusumo selaku Ketua Panitia Acara Pahargyan Pengetan Satu Abad HB IX menjelaskan
bahwa penghargaan tanda yekti ini diserahkan kepada ahli waris atau keluarga dari pahlawan nasional.
Tertulis pada pigura tersebut yaitu warastra catur gapuro noto yang menandakan simbol tahun
1945. "Setiap tahun bila ada penghargaan condro sengkolo akan berbeda simbolnya. Ini merupakan wujud kekayaan budaya yang
harus dilestarikan. Piagam ini juga ditandatangani langsung oleh Sultan HB X," jelas Joyokusumo.
Ia menambahkan, bahwa penghargaan ini merupakan bentuk ungkapan rasa terima kasih dari
Kraton Yogyakarta kepada seluruh komponen masyarakat yang mau terlibat dalam mempertahankan keberadaan Republik.
"Sultan HB IX mempertahankan republik ini dengan pahlawan lain sampai mati-matian dengan
segala bentuk perjuangan. Ini merupakan wujud keikhlasan tanpa pamrih dan termasuk masyarakatnya kita berikan apresiasi dan
penghargaan besar," pungkas Joyokusumo.
Kirim Komentar