Launching Film Finding Srimulat di Kota Solo menemui kendala dan harus dipindah ke Omah Sinten Resto. Antusiasme warga Solo tidak surut, meskipun harus desak-desakan dalam ruangan sempit. Sutradara Finding Srimulat dalam konferensi pers memohon maaf atas perubahan pemutaran lantaran hujan tidak reda sedari Sabtu sore hingga malam (30/03). Namun, dibalik itu, misi untuk membahagiaan warga Solo terus berlanjut di lantai dua gedung restoran hingga jam 00.00 WIB dini hari. Mereka menonton secara khidmad.
Disela-sela peluncuran film Finding Srimulat, aktor Margono (Gogon) menceritakan sinopsis film besutan sutradara Charles Gozali itu kepada Tim Gudegnet. Meski harus pindah lokasi dan tidak jadi nonton layar tancap bersama-sama dengan warga Solo, Gogon Optimis film ini sukses. Berikut petikan wawancara dengan Gogon.
Bisa diceritakan film ini seperti apa?
Film ini menceritakan perjuangan Adika Fajar (Reza Rahadian) dan Astrid Lyanna (Rianti Cartwright) yang memiliki mimpi untuk hidup mandiri. Di tengah kegalauannya, Adika mendapatkan titik terang ketika mobilnya mogok di sebuah restoran milik Kadir, Adika yang sejak kecil memiliki kenangan khusus terhadap Srimulat mulai menapaki kemungkinan membawa Srimulat dapat kembali lewat sebuah pementasan unik.
Apa yang dilakukan sosok Adi dalam film ini?
Dia membuat film candid mengambil lokasi syuting di Stasiun Balapan. Ia kemudian menyebarkannya hingga ke internet dan mendapat respon bagus dari calon inverstor. Hasmi sadikun yang sedianya bakal menjadi investor tiba-tiba meninggal dan masalah ini menjadi pelik ketika Adi sudah berjanji akan mementaskan Srimulat di Jakarta, namun saat itu ia tidak memiliki uang.
Sebenarnya film ini terinspirasi dari kisah siapa sih?
Sosok Adi dalam film ini sebenarnya menceritakan biografi kehidupan saya saat akan mengembangkan Srimulat. Saya mulai gabung di grup ini sejak tahun 1980 dan berlangsung selama 5 tahun. Pada 1985, saya diminta menjadi sutradara dalam setiap pementasan dan berlanjut hingga 1989.
Kesan Anda seperti apa setelah film ini terealisasi?
Saya bangga sekali, film ini masih ada hubungannya dengan perjalanan hidup saya diluar panggung. Saya juga berharap setelah film ini sukses, ada sesuatu yang bisa digarap kemudian nanti, paket-paket ditelevisi misalnya. Kalau untuk pentas offair sepertinya terlalu berat.
Kirim Komentar