Mengenalkan Jazz keranah Publik

Jazz tidak identik dengan musik kelas atas layaknya jaman dulu. Saat ini Jazz dapat dinikmati siapa saja, tidak hanya dalam ruang lingkup eksklusif seperti didalam hotel namun Jazz bisa dilihat dimana saja. Kini, Jazz bisa dinikmati di Bentara Budaya. Sebuah gelaran bertajuk Jazz Mben Senen menjadi awal kebangkitan Jazz dapat bergaul dimana saja.

Ide pencetus Jazz Mben Senen adalah Dani, Djaduk Ferianto serta beberapa musisi lain. Kala itu komunitas tersebut memulai awal penampilan pada tahun 2009 dan diputuskan tampil setiap Senin malam dari jam 20.00 - 24.00. Pagi tadi Tim Gudegnet mencoba menghubungi Dani dan belum tersambung karena sedang berada di luar negeri.

Menurut keterangan Wuriyani pengelola Bentara Budaya Yogyakarta, saat ini Dani sedang ada di Singapore karena sebuah keperluan, sehingga, Tim Gudegnet mencoba untuk menggali informasi melalui Wuriyani. Ia mengatakan bahwa semenjak adanya pagelaran ini, Jazz kini mulai dikenal oleh masyarakat umum khususnya anak-anak muda Yogyakarta. Mereka cenderung mengikuti Jazz dengan adanya event mingguan ini.

"Rata-rata memang penikmatnya anak kuliah dan SMA, memang misi dari Bentara Budaya turut mendukung kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pandangan Jazz yang selalu eksklusif, berada dilokasi yang mahal dan tidak bisa dinikmati banyak orang, sehingga dengan adanya aktivitas ini penonton mengapresiasi dengan baik," jelasnya.

Hal serupa juga diamini oleh Yudie Capoe salah seorang musisi Pop Groove yang memiliki kecenderungan bermain di musik Jazz, Ia mengaku senang dengan hadirnya Jazz Mben Senen. Ia mengaku mendapatkan banyak ilmu saat menonton pertunjukan yang dimainkan oleh mussisi dari berbagai komunitas di Jogja itu.

"coaching memberikan pembelajaran kepada yang muda-muda, saling berbagi bersama mengenai teknik bermusik dan jamming bareng, tentunya ada nilai positif saat seseorang mengikuti acara itu, "jelasnya. ia berharap gelaran Jazz Mben Senen mempu melahirkan bakat-bakat baru didunia musik," pungkas gitaris Lajossie kepada Tim Gudegnet.