Kuliner

138 Tahun Bertahan dengan Jamu Cekok

Oleh : Admin / Kamis, 17 Maret 2016 09:30



Almarhum Kerto Wiryoijaya mulai membuat Jamu Kerkop sejak 1875 didepan Makam Kerkof (kini Purawisata Yogyakarta). Makam yang terkenal sebagai tempat penguburan orang Belanda Kristen Protestan itu menjadi sebuah nama kondang yang merujuk pada jamu cekok untuk anak dan balita.

Secara turun temurun, jamu cekok ini hidup berdampingan dengan masyarakat ditengah hiruk-pikuknya obat-obat kimia hasil penemuan ahli. Bila dihitung sejak awal berdiri, Jamu Kerkop telah berusia 138 tahun, sebuah angka yang sangat fantastis dan memiliki nilai historikal syarat isi. Kini jamu Kerkop telah masuk digenerasi ke-5 dibawah pimpinan Zailali yang telah berusia 80 tahun lebih.

Jamu Kerkop sendiri sebenarnya dibuat dari bahan-bahan Empon-empon. Tanaman berkategori ini contohnya adalah Jahe, Kencur, Temulawak, Puyang, Temu Ireng, Temu Giring dan Kunir. "Bahan tersebut kami olah menjadi jamu cekok untuk membantu menyembuhkan penyakit anak seperti batuk, demam, susah makan dan lain-lainnya," jelas Zailali pada Tim Gudegnet.

Diruang yang sempit tersebut, sore itu datang puluhan orang yang menggendong anak bayinya. Para ibu memiliki bermacam keluhan yang diceritakan langsung kepenjual jamu. "Biasanya anaknya mengeluh panas, pilek, susah makan dan lain sebagainya," jelas Zailali.

Tangisan bayi pun merekah, tak tega rasanya mendengar dan melihat bayi menangis tak terperi setelah dicekoki jamu itu. Namun, orang tua bayi percaya bahwa dengan minum jamu Kerkop penyakit segera hilang.

Ruang sempit yang digunakan untuk penjualan jamu diakui oleh Zailali dahulu merupakan Tanah Blegger yang syarat cerita unik. Menurutnya, tanah ini dahulu merupakan lokasi dimana 50 orang pengurus makam jaman Belanda tinggal. "Blegger memiliki istilah orang yang berprofesi sebagai petugas pengubur mayat berkebangsaan Belanda," jelasnya. Hingga kini, sebanyak lima generasi penjual Jamu Kerkop dikeluarga Zailali tinggal ditempat tersebut.

Seiring perkembangan jaman, Jamu Kerkop tidak pernah usang ditelan waktu. Ada saja pelanggan yang datang dari berbagai penjuru Jogja, Jateng bahkan Jatim. Satu sloki Jamu Kerkop dihargai hanya Rp 3 ribu, sebuah harga yang sangat murah dan tidak sepadan dengan proses pembuatan yang membutuhkan waktu cukup lama.

Berkembang Memiliki 4 Mitra Usaha

Sejauh ini Jamu Kerkop berkembang secara perlahan namun pasti. Meski makam Belanda itu telah tiada, namun nama "Kerkop" tetaplah menjadi ikon yang tidak bisa lepas dari jamu cekok tersebut. Zailali bercerita bahwa perkembangan sebuah usaha tidak lepas dari peran serta pegawai dan pembeli. Agar memiliki jaringan yang semakin kuat, Zailali kemudian memutuskan mengajak sejumlah pegawainya untuk menjadi mitra usaha.

"Saya tidak ingin pegawai hanya sebagai karyawan yang tidak memiliki ketrampilan, karena saya rasa cukup dalam memahami pengetahuan tentang jamu, saya mengajak pegawai saya untuk menjadi mitra usaha, kini telah berkembang menjadi 4 lokasi yang tersebar di Keparakan (3 lokasi) dan di Sonosewu (1 lokasi)," jelasnya.

Soal regenerasi, Zailali mengaku tidak pernah ambil pusing memilirkan siapakah penerus dari anak cucunya yang akan meneruskan budaya warisan nenek moyangnya tersebut. Ia mengaku pasrah namun tetap optimis menegakkan jamu tradisional ditengah semakin majunya era modern.

"Jangan terlalu memikirkan apa yang belum terjadi kemudian nanti, takutnya kalau meleset malah menjadi sakit," tukas ayah dengan 3 orang anak ini. Sebagai salam perpisahan, Zailali memberikan sebuah bibit Brotowali sebagai kenang-kenangan yang mungkin tidak terlupakan oleh kami. Terimakasih Pak Zailali, tetaplah mempertahankan jamu sebagai obat yang tak pernah tergantikan zat kimia manapun.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini