Pariwisata

Selama Libur Tarif Andong Naik 2 Kali Lipat

Oleh : Budi W / Senin, 13 Maret 2017 08:50
Selama Libur Tarif Andong Naik 2 Kali Lipat



Libur Lebaran dan sekolah yang hampir bersamaan membawa rejeki tersendiri bagi Ngadiran, warga Potorono, Bantul yang berprofesi sebagai kusir andong. Laki-laki yang menggeluti mata pencaharian sejak 4 tahun ini bercerita pada Tim Gudegnet akan suka dukanya mengantar wisatawan keliling Malioboro.

Sejak libur yang jatuh 1 Agustus lalu, Ngadiran menjual jasa andongnya seharga Rp 60.000,- namun 3 hari sebelum Lebaran hingga 18 Agustus mendatang, ia mematok harga Rp 100.000,-  alasannya karena pengguna andong sedang membludak. "Bisa 5 hingga 6 tarikan setiap hari, kesempatan seperti ini bisa mencari uang lebih," jelas mantan pekerja pabrik ini pada Tim Gudegnet.

Menurut dia, Selasa (13/08) cukup sepi karena banyak wisatawan yang telah berlibur dihari sebelumnya. "Saat jelang Lebaran kemarin bisa dibilang cukup banyak, sekarang imbasnya jadi sepi karena sudah banyak yang kembali ke daerah asal," tambahnya.

Secara umum, wisatawan yang naik andongnya ingin menuju Kraton Yogya, Kawasan Rotowijayan, Bakpia Pathuk dan kembali lagi ke Malioboro. Jalur tersebut menjadi rute Favorit karena banyak yang membeli oleh-oleh disepanjang jalan tersebut. "Disamping ke Kraton mereka sering beli buah tangan," tukasnya.

Jumlah penumpang saat seperti ini naik tajam namun kesehatan kuda perlu diperhatikan dengan seksama. Agar kudanya tidak capai, Ngadiran memberi cekokan kuning telur bebek dan suplemen penambah darah seperti Tonikum Bayer. "Selain itu asupan makanan juga harus selalu siap sedia minimal 2 kali sehari pagi dan malam berupa rendeng, air dan bekatul," tambahnya.

Meskipun hari ini menurut Ngadiran sepi, tidak pula dengan Wardiyo, seorang sais yang mangkal didaerah selatan Sosorowijayan. Ia mengaku banyak mengantar wisatawan hingga 8 kali hari ini. "Alhamdulillah hari ini andong saya laris," jelas bapak yang telah bergelut dengan andong selama 13 tahun itu.

Sekali tarikan, Wardiyo memang tidak mematok harga yang terlalu mahal bila dibadingkan dengan Ngadiran, ia hanya mematok harga Rp 75.000,- per sekali jalan. "Yang penting wisatawan merasakan jalan-jalan dulu di Malioboro ini," jawabnya singkat.

perjuangan melayani tamu diakui Ngadiran maupun Wardiyo mengalami beberapa macam hambatan yang kadang kurang mengenakkan. Ngadiran sendiri sering ditawar jasanya dengan harga rendah bila tamu orang domestik. "Biasanya kalau wisatawan lokal sering nawar harga rendah," tawanya.

Namun dengan keahlian berkomunikasi dengan wisatawan, ia bisa mendapatkan pendapatan yang bagus. Wardiyo juga mengaku lebih senang mengantar wisatawan mancanegara karena tidak banyak menawar. "Biasanya mereka hanya minta diantar ke Kraton, jadi saya hanya memberikan harga Rp 50.000,- saja, dan tidak pernah keberatan jika saya pasang harga berapapun," jelasnya.

Baik Ngadiran dan Wardiyo mengaku bersyukur sebarapapun hasil yang mereka dapatkan. "Diterima saja , rejeki sudah ada yang mengatur, kalau misal hari ini sepi, besok kan masih ada lain hari untuk berusaha lagi." tutup Ngadiran.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini