Hilang rasa memiliki kebudayaan sendiri akhir-akhir ini menjadi keprihatinan generasi tua. Betapa tidak, wayang yang sebenarnya telah menjadi warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur serta telah ditetapkan sejak 7 November 2003 pun ikut menerima imbasnya.
Wayang seolah-olah ditinggalkan anak cucu penerus bangsa Indonesia. Tidak ada rasa peduli, bahkan suatu ketika bisa hilang tidak terdengar gaungnya suatu ketika nanti. Agar kegalauan itu pupus, UGM bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Pemda DIY berinisiatif mencari jawaban atas krisis budaya tersebut.
Sebuah kegiatan positif untuk mengangkat eksistensi wayang akan segera berlangsung di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri UGM, Hotel Inna Garuda pada 21 - 25 Agustus 2013. "Langkah untuk membuka kran informasi terbuka untuk semua kalangan, memperkenalkan kembali pagelaran wayang pada generasi muda serta membangun strategi pengembangan wayang ditengah era modern," jelas Dr. Ida Rochani Adi selaku ketua penyelenggara kegiatan.
acara yang bertajuk Wayang For Humanity sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membuka simpul budaya wayang keranah publik agar dicintai oleh penerus bangsa. Kegiatan berupa kongres internasional, pameran wayang, pembuatan mural wayang oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, demo pembuatan wayang serta pagelaran wayang semalam suntuk.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemda DIY, Drs.GBPH. Yudhaningrat. MM mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini wajib mendapatkan arahan akan budayanya sendiri. Rasa memiliki akan seni tradisi wajib ditanamkan sejak awal agar tidak hilang kemudian nanti. "Kami berharap, wayang bisa menjadi suri tauladan karena memiliki banyak nilai positif berupa tatanan, tuntunan dan panutan, jangan sampai hilang," katanya.
Ia juga berharap agar kegiatan internasional yang juga diikuti oleh 5 negara ini mampu meningkatkan kualitas pertunjukan wayang agar tidak merosot, tetap lestari sebagai budaya adi luhung, serta kemudian akan menjadi kurikulum yang masuk ke ranah pendidikan suatu ketika nanti.
Seni & Budaya
Bentuk Karakter Generasi Muda dengan Wayang

Kirim Komentar