Propinsi Bali menutup kegiatan Festival Ramayana Internasional 2013 di Panggung Terbuka Candi Prambanan Yogyakarta (09/09). 120 orang tim inti dan 50 orang official bertugas menjadi penari dan penabuh gamelan. Tangan dingin I Made Sidia, membuat anak didik Sanggar Paripurna Bona asuhannya memukau ribuan pengunjung yang menyaksikan pertunjukan itu.
Kelompok ini tiba di Yogyakarta (05/09) dan kemudian melakukan gladi bersih. "Kita sebagai tuan rumah tidak boleh mengecewakan, penampilan harus maksimal," tukas dosen jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu.
Ia kemudian menceritakan kisah perjuangan bersama anak-anak didiknya yang secara swadana membuat kostum serta properti pendukung lain. "Properti serta kostum dibuat oleh teman-teman di sanggar, konsep kontemporer sengaja kami susun agar penonton dapat memahami, menikmati pertunjukkan yang lebih interaktif," jelas Sidia.
Sanggar Paripurna Bona sendiri kini sedang mendidik 400-an anak asuh yang minat dibidang seni tari, gamelan dan pedalangan. Paling muda berusia 9 dan butuh waktu 2.5 bulan untuk mempersiapkan pagelaran semegah ini," tambahnya.
Agar regenerasi berjalan mulus, sanggar tari miliknya selalu membuka kesemptan bagi siapa saja yang memiliki minat didunia seni. Ia mengaku, dengan adanya kegiatan ini, anak-anak didik di sanggarnya memiliki pengalaman yang sangat berharga. "Bisa mengajak tampil di pagelaran internasional ternyata membawa dampak positif bagi mereka, sehingga pengaruh luar bisa disaingi," katanya
Seni & Budaya
Kontingen Bali Tutup Secara Sempurna

Kirim Komentar