Seni & Budaya

Pemahat Wayang di Gendeng Turun Drastis

Oleh : Budi W / Senin, 00 0000 00:00
Pemahat Wayang di Gendeng Turun Drastis



Jumlah pemahat wayang gagrag Yogyakarta di Dusun Gendeng, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul menurun drastis sejak 1997. Demikian disampaikan oleh Sagio, penatah sekaligus pendiri Sagio Griya Ukir Kulit yang berkonsentrasi pada pembuatan wayang serta cinderamata dari kulit kerbau maupun sapi.

"Penatah sungging sebelum krisis meneter 1997 mencapai 125 orang, kini tinggal 50 orang yang secara khusus berkonsentrasi pada profesi tersebut," jelas Sagio pada Tim Gudegnet (11/09).

Ia menerangkan pemasaran wayang didaeahnya memiliki masa kejayaan saat 1970 - 1988. Kala itu ia dapat memperkerjakan 30 orang penatah. "Sebagian besar orang asing yang membeli wayang buatan saya, namun hingga kini, peminat wayang tidak stabil, masalah ini berdampak pada pekerja kami yang kemudian alih profesi menjadi petani kembali " tukasnya.

Meskipun berat, Sagio berjanji pada diri sendiri tetap mempertahankan profesi ini hingga akhir hayat.  Warisan budaya  leluhur ini penting dilestarikan agar tidak punah. Terlepas dari itu, ia sebenarnya cukup prihatin terhadap anak muda yang enggan belajar menatah wayang.

"Saat ini banyak generasi muda yang belajar mendalang, namun perlu diingat, tidak banyak yang berkeinginan menatah, ini yang menjadi keprihatinan saya," ungkapnya sedih.

Agar hal yang tidak dinginkan terjadi, ia membuat sebuah buku berjudul "Wayang, Bentuk & Cerita" yang mengupas bentuk wayang, cara menatah dan cerita supaya ilmu yang ia peroleh dapat dipelajari kelak. "Ilmu yang saya punya harus dapat ditularkan ke orang lain, agar tahu cara membuat wayang," jelasnya.

Proses memperkenalkan wayang ke masyarakat tidak berhenti disitu saja, Sagio pun membuat modifikasi wayang seperti menggunakan media lukis kaca, kertas, dan siluet dengan tujuan agar orang kembali mengenal karakter wayang.

Masing-masing karya memiliki harga beragam. Harga wayang siluet sebesar Rp 2 juta, Klasik Rp 4 juta (gunungan), ukuran standar pagelaran Rp 2 juta dan ukuran kecil 30 cm Rp 100 ribu serta Rp 250 ribu.

Terlepas dari semua itu, Sagio berharap kiranya anak muda jaman sekarang dapat mencintai wayang sepenuh hati. "kalau bukan mereka siapa lagi, suatu saat bila ada yang berkeinginan belajar menatah wayang, saya sangat terbuka, boleh belajar disini gratis," tutupnya ramah.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini