Tim Gudegnet mengunjungi Rumah Garuda, sebuah gerakan pribadi gagasan Drs. Nanang Rakhmad Hidayat, M.Sn. yang berkonsentrasi pada pengumpulan benda berwujud garuda. Di rumahnya yang terletak di Jalan Bantul km 7.5, Dukuh Pucung, Krantil RT 55, Bantul, ratusan lambang garuda dari berbagai wilayah di Indonesia terkumpul disana.
Alasannya cukup jelas ia ingin memberikan tawaran pada anak-anak muda untuk tahu filosofi spiritual serta konsep garuda. "Mereka akan mendapatkan informasi tentang akar sejarah Garuda Pancasila, kadang lambang yang satu ini sering luput dari perhatian kita," jelas Nanang.
Rumah Garuda sendiri berdiri sejak 2008, diawali oleh kegemarannya mengabadikan garuda disekitar tempatnya tinggal. Perburuan bertambah luas hingga ke sebagian besar Bantul & Kulon Progo. "akhirnya saya mendapat 270 spesies namun timbul pertanyaan kok garuda ini tidak seragam," tukasnya.
Rasa penasaran tersebut kemudian membuatnya semakin getol mengumpulkan lambang negara. Masing-masing memiliki bentuk yang variatif. Jumlah terakhir yang berhasil terkumpul sebanyak 100 buah, "ditambah lambang garuda yang terbuat dari aluminium yang saya beli di tukang loak, sekitar 50-an," tambahnya.
Lambang garuda yang terbuat dari aluminium itu dibeli dari pengepul barang bekas yang akan dipergunakan untuk membuat panci. "Sedih sekali ketika melihat barang-barang itu, makanya dalam kurun 2 atau 3 bulan saya membeli benda itu."
Terlepas dari segala aspek, timbul keprihatinan sosok dosen Fakultas Seni Media Rekam Jurusan Televisi ini. Rumah Garuda dapat menjadi tempat tinggal kecil yang dapat "menyelamatkan"nya.
Hal yang membuatnya senang, Nanang sering mendapat kiriman dari berbagai penjuru nusantara. Sebut saja Manado dan yang paling jauh dari Papua. "Pernah, ada yang mengirimkan 1 kardus mi instan yang didalamnya banyak sekali barang berwujud garuda," ucapnya bangga.
Secara umum, Rumah Garuda ingin mengajak setiap orang untuk memaknai masa lalu dan menata masa depan. "Negara ini seolah-olah sedang mencari jati diri padahal sebenarnya kita sudah memilikinya, hanya kenapa selama ini garuda dan Pancasila sering dilewatkan begitu saja," tutupnya ramah.
Kirim Komentar