Nasirun (baju hitam) saat menemani Nyoman Gunarsa (baju kotak-kotak) Melukis
Seniman kenamaan Yogyakarta, Nasirun akan merayakan ulang tahun ke-50 di Bentara Budaya Yogyakarta. Sebuah acara syukuran sarat seni akan berlangsung 1 Oktober dengan sajian kesenian Dames serta Wayang Jemblung yang akan berkolaborasi dengan Slamet Gundono.
Butet Kartaredjasa, Ketua Seksi Perijinan peringatan ulang tahun ke-50 Nasirun, mengatakan bahwa demi lancarnya acara, panitia akan menutup sebagian Jl. Suroto dan Juwadi. "Kami mohon maaf kepada warga Yogya kalau perjalanannya sedikit terganggu," jelasnya kepada Tim Gudegnet.
Mulai pukul 16.00 hingga pukul 24.00, Jl Suroto sisi timur akan ditutup dari pertigaan Togamas hingga Telkom. Demikian pula jalan Juwadi. Di jalanan itu, akan digelar tikar untuk tamu sebanyak 1000 undangan. Sejumlah tamu akan hadir seperti Gus Mus, Gus Yusuf, Goenawan Mohammad, Chotibul Umam, kolektor serta tamu undangan penting lainnya.
"Rubuh-Rubuh Gedang" :
Nasirun sendiri akan melantunkan kidung pujian kepada Allah. Kidung Rubuh-Rubuh Gedang tersebut direkam dalam sebuah CD. "Puji-pujian ini intinya mengungkapkan perjalanan hidup dalam mengarungi dunia. Ada permohonan maaf kepada Allah, teman, sahabat, saudara, dan bahkan kepada orang yang berbeda agama," tegas Nasirun.
Kidung tersebut nantinya akan digunakan sebagai tema dalam perhelatan sekaligus ajang pameran. Ada makna tersendiri pada tema ini. Kalau melihat orang menebang pohon pisang, maka akan dimulai dari atas, tengah dan kemudian bawah. Setelah itu buahnya baru diambil.
"Itu kan gambaran orang bersujud mensyukuri nikmat yang diberikan Allah, bentuk rasa terima kasih atas apa yang kita dapatkan yang kemudian digambarkan dengan buah dan kita persembahkan kepada orang-orang disekeliling, entah itu keluarga atau orang lain. Kesadaran berbagi," tutur Nasirun.
Menyimak dari tema maupun isian acara, maka perhelatan 50 tahun Nasirun akan penuh makna, sarat dengan pesan moral. Dari rasa bersyukur, berbagi dengan sesama dan mengedepankan toleransi, juga menjaga identitas bangsa. "Saya kira kita semua, baik seniman, budayawan ataupun negarawan punya tanggungjawab moral menjaga nilai-nilai yang muncul dalam kearifan lokal," tegas Nasirun.
Seni & Budaya
Nasirun Ulang Tahun, Jalan Kotabaru Ditutup

Kirim Komentar