Jumlah penderita Kanker di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan mengalami peningkatan signifikan semenjak dibukanya Klinik Kanker Tulip RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta. Sebelum layanan khusus tersebut dibuka, tercatat penderita di dua provinsi tersebuthanya 2000 pasien, namun data terakhir 2012 hingga awal 2013, menunjukkan kenaikan hingga mencapai 24 ribu jiwa.
Maraknya makanan yang mengandung Rhodamin B, Borak, serta Formalin yang dicampur kedalam makanan membuat kanker mudah menjangkit ke segala usia. Kanker sendiri masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai macam cara. Penyebabnya dapat melalui pola makan yang tidak sehat. Bahan kimia bertumpuk dalam waktu yang lama, pola hidup yang tidak normal serta pola pikir yang tidak stabil, jelas Wakil Ketua 5, Tuti Lukman Sutrisno saat ditemui Tim Gudegnet dikantornya (27/11) Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DIY di Sendowo, Sleman, Yogyakarta.
Agar tidak mengalami peningkatan lagi, YKI terus aktif melakukan penyuluhan di masyarakat melalui sekolah dasar hingga sekolah tingkat menengah. Peserta yang merupakan guru di sekolah diberikan wawasan tentang kanker yang diharapkan dapat menginformasikan berita tersebut kepada anak didik.
Menurut Kepala Bidang Organisasi & Kerjasama YKI, Dra. I.M. Sunarsih, SU. Apt, kanker dapat disembuhkan bila dideteksi semenjak dini. Jenis deteksi prematur yang dapat dilakukan antara lain dengan Sadari (periksa payudara sendiri), Pap Smear (Dokter atau perawat memasukkan speculum ke vagina pasien untuk mengambil sample dari cervix). Metode pengobatan intensif juga akan semakin memperkecil penyebaran kanker.
Ia pun berpesan kepada masyarakat agar tidak terlena dengan adanya kampanye obat herbal yang mengatakan jika obat itu dapat menyembuhkan kanker. "Perlu diingat, obat herbal hanya berfungsi membantu memperkuat tubuh, bukan penyembuh, obat medis tetap wajib dimakan dan obat herbal hanya sebagai pelengkap saja,"tutupnya.
Kirim Komentar