Ribuan karung terserak di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) D.I.Y. Kantong-kantong yang sebagian besar berisi abu vulkanik itu datang dari berbagai penjuru kota Yogyakarta. Menurut pengamatan gudeg.net, hingga Maghrib (25/2) beberapa kendaraan bak terbuka masih mengantarkan tumpukan abu dalam kantong berbagai ukuran.
"Karung-karung ini kami kumpulkan dari hasil pembersihan di dekat tempat usaha kami," jelas Feri, pengusaha kuliner di kawasan Kotabaru yang turut mengantar puluhan karung.
Menurutnya, ia telah membawa 4 bak berisi karung yang dikumpulkan selama seminggu. "Rata-rata per karung bisa sampai 50 kg," tambahnya.
"Untung saja hujan akhir-akhir ini cukup intensif," kata Edi Supriyanto, warga Langenastran, mengatakan," Sehingga mempermudah kami mengumpulkan material." Saat itu, ia bersama beberapa warga lainnya mengantarkan ratusan karung ke tempat tersebut.
"Kami menampung karung-karung ini," kata salah satu staf bagian Kedaruratan dan Logistik, BPBD yang tak ingin disebutkan identitasnya "Sedangkan proses berikutnya menunggu perintah atasan."
Menanggapi tingginya jumlah abu vulkanik sisa, Gunawan Budiyanto, dosen pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengatakan abu ini bermanfaat sebagai pupuk pelet penyubur tanah. Katanya, "Abu tersebut akan diteliti sifat fisika yang meliputi diameter, tekstur, tingkat keasaman dan kemampuan material dalam menyerap air."
Menurutnya, jika keasaman abu mendekati 5,5 maka abu ini bisa digunakan sebagai pupuk pelet.
Editor: Albertus Indratno
Kirim Komentar