3 jenis kesenian dari 3 daerah berbeda ini bakal meramaikan penutupan Pekan Budaya Tionghoa 2016 di Kampung Ketandan Yogyakarta. Berikut informasinya untuk Anda.
1. Tari Deg Ho Sanggar Sultan Syarif Qasym
Tarian ini berasal dari Sumatra. Secara umum berkisah mengenai maraknya ilegal loging yang dilakukan segelintir orang serakah di bumi Sumatra. Akibat yang dirasakan oleh masyarakat adalah hilangnya udara segar dan hutan hijau. Hal yang paling menyakitkan dan masih terasa adalah masalah asap. Tarian ini bercerita mengenai masalah sosial itu.
2. Tari Tangan 1000 Buddha
Tarian ini berasal dari negeri Tiongkok. Pesan bijak yang menggambarkan kebaikan, dan kewibawaan Dewi Saharsabujanetra serta kebaikan Sidharta Gautama.
3. Gamelan Musik Krumpyung Kulon Progo
Alat musik krumpyung pertama kali ditemukan oleh Guna Kariya penduduk Menguri, Hargotirto, Kokap, Kulon Progo, tepatnya pada tahun 1919. Perangkat musik krumpyung terdiri atas sederetan krumpung yang bergatungan, kethuk anggang-anggang, gong sebul (gong tiup), dan kendang.
Kesenian yang dimainkan oleh kelompok pemusik ini hampir mirip dengan gamelan. Perbedaannya, musik krumpyung tidak menggunakan gender, yang dalam musik gamelan digunakan untuk mengatur melodi.
Kirim Komentar