Penutupan Pekan Budaya Tionghoa di Jogja bertepatan dengan Perayaan Cap Go Meh. Berikut Tim Gudegnet akan berikan informasi menarik mulai dari Kampung Ketandan hingga Klenteng Poncowinatan yang juga merayakan Cap Go Meh.
#1 Pengamen Jalanan
Masuk menuju Kampung Ketandan, pengunjung PBTY 2016 disuguhi aneka lagu unik khas pengamen jalanan. Lagu yang mereka bawakan cukup up date dibumbui permainan Slompret (alat musik tiup) dan Sape (gitar Dayak) yang membuat penonton terpukau akan permainan musik itu. Pengunjung cukup memberikan donasi seikhlasnya.
#2 Angkringan Moy - Moy
Angringan ini tidak berisi nasi kucing, ceker ayam, wedang jahe dan kepala ayam goreng. Di angkringan ini, terdapat menu chinese berupa Nasi Bakmoy Tante (bakmoy ayam tanpa telur), Nasi Bakmoy Ayam Petjinan (ada telur pindangnya), serta bakmoy komplit. Harga mulai Rp 8 ribu.
#3 Bos Sido Muncul Beli Bolang - Baling
Meski memiliki reputasi bagus dalam bisnis jamu, bos Sido Muncul ini muncul dengan humble-nya dihadapan penjual street food diarea PBTY 2016. Sikapnya yang ramah serta santun membuat para pengunjung PBTY respect padanya. Irwan Hidayat kemudian membeli 1 plastik bolang - baling pada pembeli tersebut. Nice!
#4 Tari 1000 Hands of Buddha Pukau Pengunjung
Tarian ini berasal dari negeri Tiongkok. Pesan bijak yang menggambarkan kebaikan dan kewibawaan Dewi Saharsabujanetra serta kebaikan Sidharta Gautama. Semalam, tarian ini dibawakan oleh siswa - siswi SD Budi Utama Yogyakarta.
#5 Wayang Po Te Hi Sihir Pengunjung PBTY
Meskipun ceritanya roaming buat orang Jawa, gerak gerik wayang Po Te Hi semalam membuat pengunjung takjub. Potehi berasal dari kata pou (kain), te (kantong) dan hi (wayang). Menurut legenda, seni wayang ini ditemukan oleh pesakitan di sebuah penjara. Lima orang dijatuhi hukuman mati.
Empat orang langsung bersedih, tapi orang kelima punya ide cemerlang. Ketimbang bersedih menunggu ajal, lebih baik menghibur diri. Maka, lima orang ini mengambil perkakas yang ada di sel seperti panci dan piring dan mulai menabuhnya sebagai pengiring permainan wayang mereka. Bunyi sedap yang keluar dari tetabuhan darurat ini terdengar juga oleh kaisar, yang akhirnya memberi pengampunan.
#6 Tarian Barongsai Pukau Pengunjung Klenteng Poncowinatan
Menurut panitia, acara kompetisi barongsai ini memperebutkan uang tunai Rp 10 juta. Kesenian yang populer semenjak 420-589 Masehi ini membuat pengunjung berdecak kagum. Ada yang tertawa, ada yang bertepuk tangan semua kebahagiaan menjadi satu. Tarian ini sendiri dipercaya masyarakat bahwa Barongsai dapat “membersihkan” suatu tempat dari hal-hal negatif. Contohnya yakni dapat membawa keberuntungan, mengusir roh halus yang tidak baik serta menghilangkan energi negatif.
Bagaimana? cukup menarikkan acara Cap Go Meh di Jogja? Semoga bagi Anda yang belum pernah merasakannya dapat kembali ke kota ini tahun depan. Gong xi fa cai!
Kirim Komentar