Kemeriahan peristiwa alam gerhana matahari total digaris ekuator nusantara membuat Pemerintah Republik Indonesia menyambut dengan berbagai macam acara yang menyajikan peristiwa langka tersebut dengan membuat paket wisata melalui Kementrian Pariwisata.
Ada sekiranya 12 wilayah di Indonesia yang dijadikan tempat wisata minat khusus dengan dibuatkan festival seni daerah. Tak hanya yang total saja, di Yogyakarta yang hanya 81% pun turut meriah dengan melakukan pengamatan dan shalat gerhana di Tugu, Alun-alun Utara dan di Kampus 4 UAD Yogyakarta.
Kemeriahan itu pun tak dapat dirasakan oleh sebagaian besar umat Hindu di DIY & Jateng yang tepat pada (09/03) melaksanakan Catur Brata Penyepian. Ditemui Tim Gudegnet saat Tawur Agung (08/03) di Lapangan Wisnu Mandala Candi Prambanan, Yogyakarta, Sumiyati S.ag, M.pdh, menceritakan kisahnya.
"Gerhana Matahari Total merupakan peristiwa langka bagi umat, namun karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, tentunya kami tidak bisa ikut serta meramaikannya lantaran harus menunaikan puasa selama sehari semalam dan Catur Brata Penyepian," ungkapnya.
Meski tak bisa melihat secara langsung peristiwa yang terjadi 350 tahun sekali ini, Ia tentu penasaran dengan fenomena alam tersebut. Nyepi tahun ini begitu spesial karena saat umat melaksanakan 4 pantangan, bumi, bulan dan matahari pun turut memejamkan sinarnya meski hanya 2 menit.
Kirim Komentar