Kuliner

Kuliner Jogja - Ini Dia 8 Jejak Jajanan Kotagede Yang Rasanya Bikin Ketagihan (1)

Oleh : Albertus Indratno / Sabtu, 23 April 2016 11:07
Kuliner Jogja - Ini Dia 8 Jejak Jajanan Kotagede Yang Rasanya Bikin Ketagihan (1)


Selain membanggakan, jejak-jejak jajanan di Kotagede  juga menggairahkan penikmat makanan. Simak betapa lezat dan nikmatnya makanan itu lewat tulisan di bawah ini:

#1 Banjar

Banjar menjadi salah satu jajanan unik Kotagede yang rasanya gurih. Kue yang terbuat dari tepung beras ketan tersebut dibentuk menyerupai lingkaran. Persis seperti donat. Bedanya, di bagian pinggirnya digunting seperti bentuk cakra. Lalu, bahan-bahan tersebut digoreng sampai kering. Karena kering, jajan ini cocok dijadikan oleh-oleh unik dan menarik, khas Kotagede. 

#2 Bikan

Kue Bikan ini dulunya pernah menjadi jajan favorit masyarakat Kotagede. Bahan-bahannya tepung gandum, telur, gula, garam serta pewarna kuning. Semuanya dicampur lalu dicetak dalam wadah berdiameter 10 cm. Cetakan tradisional pada umumnya di bagian penutup ada tempat arang. Tujuannya menghasilkan kematangan kue yang merata. Adonan yang sudah matang diangkat dari cetakan dan menunjukkan bagian bawah agak gosong. Begitu rampung, kue Bikan itu lalu disajikan di atas piring beralaskan daun pisang.

#3 Cao Mentah

Cao Mentah minuman menyegarkan unik dan khas Kotagede terbuat dari bahan cao, kolang kaling, kelapa muda serta sirup dari tetes tebu. Cara penyajiannya dengan mencampur sirup, air, potongan kolang-kaling, serutan kelapa muda, nanas serta jeruk nipis.

#4 Jadah Manten

Jadah manten merupakan makanan tradisional khas Kotagede yang terbuat dari ketan dan diisi tumisan daging. Semasa hidupnya, Sri Sultan HB VII juga menggemari jajanan ini. Cara membuatnya dengan membentuk ketan menjadi segi empat lalu dibungkus telur yang didadar tipis-tipis. Selanjutnya, ketan tadi dijepit menggunakan bilah bambu tipis. Sedangkan kedua ujung bambu dimasukkan ke tangkai daun pepaya agar tidak terlepas. Begitu beres, ketan siap dibakar di atas bara api kecil, lalu dibolak-balik sambil diolesi santan kental. 

#5 Sate Sapi Karang

Disebut sate sapi Karang karena penjualnya ada di lapangan Karang, Kotagede. Sate ini merupakan olahan daging sapi yang dicampur bumbu asin serta manis. Cara penyajiannya pun unik karena dihidangkan bersama sepiring lontong dan sayur tempe. Bagi pembaca yang ingin menikmatinya bisa datang setelah maghrib di lokasi tersebut dan menikmatinya sambil lesehan – duduk di tanah / rumput beralaskan tikar. 

#6 Kembang Waru

Kembang waru merupakan jajanan tradisional unik Kotagede yang terbuat dari tepung beras dan  dibentuk di dalam cetakan berpola seperti bunga dari pohon waru. Adonan tersebut merupakan campuran dari tepung, telur, gula pasir, mentega, vanili, serta kayu manis.  Setelah dimasukkan ke cetakan berbentuk kembang waru kemudian dipanggang. Pengusaha jajanan kembang waru yang masih bertahan bernama Roti Kembang Waru Bu Teguh. Alamatnya di Bumen RW 06/24 Kotagede. Sebagai catatan, bagi pembaca yang ingin membeli harus memesan terlebih dulu. 

#7 Kipa

Kipa atau biasa disebut Kipo, merupakan salah satu jajanan yang disebut dalam Kitab Centini. Dalam kitab itu makanan ini dinamai kupo. Sedangkan tulisan De Graaf menyebut Kipa sebagai makanan tradisional yang biasa disajikan kepada para tamu. 
Kata kipa ini berasal dari pertanyaan, “iki apa?” ketika orang hendak memakannya. Makanan ini terbuat dari campuran bahan ketan, santan, garam serta gula berpewarna hijau yang terbuat dari sari daun pandan. 

Adonan tersebut lalu dibentuk menyerupai kipas berukuran sekitar 4 x 2 cm. Lalu di dalamnya diisi parutan kelapa muda yang dicampur gula jawa atau disebut juga enten-enten. Sesudahnya, kue dibungkus daun pisang. Setiap bungkus terdiri atas lima kipa. Sekarang, generasi penerus dari keluarga Mulyo Wiharto dan Gito Suharjo-lah yang masih mengembangkan keberadaan kipa sebagai jajanan tradisional. 

#8 Legamara

Kue Legamara merupakan jajanan tradisional Kotagede yang terbuat dari bahan utama yaitu campuran ketan yang dimasak bersama santan. Selanjutnya ketan masak / pulen ini diisi tumisan daging cincang dan dibentuk segi empat memanjang. Setelah dibentuk, ketan dibungkus daun pisang kemudian diikat tali yang terbuat dari bilah bambu. Bagian terakhir, ketan lalu dikukus sampai matang. 

Diolah dari Ensiklopedia Kraton Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini