Pendidikan

Salah Persepsi, Hari Pertama Mengantar Anak Sekolah Bukan Hanya Buat Siswa Kelas 1

Oleh : Albertus Indratno / Senin, 18 Juli 2016 10:08
Salah Persepsi, Hari Pertama Mengantar Anak Sekolah Bukan Hanya Buat Siswa Kelas 1
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengajak orang tua murid mengantarkan anak-anaknya saat hari pertama ke sekolah. Dukungan orang tua sangat diperlukan bagi perkembangan anak-anak di masa depan. Sumber foto:mojok.co

 

Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menghimbau kepada para orang tua mengantar anak di hari pertama sekolah. Reaksi orang tua murid pun bermacam-macam. 

Lewat surat Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah diperkuat Surat Menteri PANRB No. B/2461/M.PANRBN/ 07/2016. Poin dari surat itu ialah memberi izin kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS)/ karyawan untuk mengantar anak pada hari pertama sekolah. Bahkan, menteri Anies mengharapkan ada komunikasi dua arah antara pihak sekolah dan orang tua siswa. 

Bagi PNS sebaiknya kegiatan ini tidak dijadikan alasan membolos. Setelah selesai mengantar, pelayan publik itu harus kembali masuk kerja seperti biasa. Karenanya, sebelum mengantar pada Senin (18/7), mereka harus meminta ijin kepada atasan dan sesudahnya menyerahkan laporan. 

Menurut pantauan gudeg.net di salah satu sekolah swasta di kawasan Seturan, Yogyakarta sebelum pukul 08.00 WIB para orang tua murid sudah berdatangan. Setiap anak hadir bersama orang tuanya masing-masing. Setelah memarkir kendaraan, mereka berjalan ke lobi sekolah, bersalaman dengan para guru yang sudah menunggu lalu masuk ke kelas masing-masing. 

Dalam obrolan antara orang tua murid, ada yang mengatakan setelah libur panjang putrinya susah diajak ke sekolah. Bahkan, sejak pagi sudah cari-cari alasan agar tidak mandi. “Biar adik (bayi) dulu yang mandi,” katanya menirukan. “Mungkin gara-gara libur panjang.”

Senada, Wijayanti di tempat yang sama mengatakan putranya juga kelihatan kurang bersemangat. Menurutnya, ajakan dari menteri Anies pas. Lewat kegiatan mengantar anak ke sekolah ia ingin menunjukkan dukungan kepada anaknya. “Saya juga mau memastikan menyerahkan pendidikan anak di tangan yang tepat,” katanya. 

Ia menceritakan selama ini jarang mengantarkan anaknya ke sekolah. “Saya masuk kerja jam setengah delapan (pagi),” katanya. Setelah bangun pagi pukul enam, ia menyiapkan sarapan, mandi dan berangkat pukul tujuh. Perjalanan ke kantor ia perkirakan antara 20 sampai 30 menit. “Jam segitu masih tidur. Praktis saya kesulitan mengantar anak saya sekolah. Ia (anak) masuk jam 8. Yang mengantar suami.”

Sebagai pegawai, ia pun wajib lapor kepada atasan. Sambil tertawa, ia mengisahkan perbedaan pandangan diantara koleganya. “Ada yang mengira mengantar anak di hari pertama khusus buat siswa kelas satu,” katanya. “Mungkin karena pertama identik dengan satu. Sedangkan kelas dua sudah ngga.”

Lebih disayangkan lagi, seperti kisahnya, ada kenalannya yang memilih tidak mengantar anak ke sekolah karena malas ribet harus membuat laporan dan meminta ijin kepada atasan. 

Editor : Albertus Indratno 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini