Hiburan

Festival Kesenian Yogyakarta ke 28 Hadirkan Pesan Sosial Lewat Kegiatan Gunting Tempel

Oleh : Albertus Indratno / Kamis, 25 Agustus 2016 19:08
Festival Kesenian Yogyakarta ke 28 Hadirkan Pesan Sosial Lewat Kegiatan Gunting Tempel
Seorang partisipan sedang mengikuti pelatihan bertajuk Paste Up di Festival Kesenian Yogyakarta ke-28 di Taman Kuliner Condong Catur, Yogyakarta. Kegiatan gunting tempel ini selain bisa memberikan pesan sosial juga terapi.



Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Sepuluh orang duduk melingkar di atas rumput hijau. Hari itu mereka belajar tempel menempel sekaligus menemukan makna di setiap potongannya.

Saat itu, Kamis (25/08) mereka secara sengaja hadir di pelatihan bertajuk paste up yang menjadi salah satu rangkaian acara budaya Festival Kesenian Yogyakarta ke-28. Menurut penyelenggaranya, Fitri dari Survive Garage,”Paste up sejenis kolase. Bedanya ada makna atau pesan didalamnya.” Ia menambahkan, dulunya, teknik gunting tempel ini digunakan sebagai media propaganda atau protes.

Awalnya, setiap peserta dipotret satu persatu berfokus di bagian wajah. Hasil jepretan itu lalu dicetak hitam dan putih di atas kertas HVS.  Sesudahnya, partisipan menggambil majalah yang disediakan panitia lalu mengguntingnya sesuka hati.

Seperti namanya, potongan-potongan beraneka rupa itu lalu ditempel di foto yang tercetak. Peserta boleh juga mewarnainya menggunakan krayon dan spidol.  Fitri mengatakan kegiatan yang bertema memory of potrait itu ingin menggambarkan aksi yang dimunculkan dari setiap potret.

“Boleh juga respon atas foto itu sendiri. Semisal susah, sedih atau senang,” katanya. Ia menganggap setiap orang mempunyai keterikatan psikologis dengan foto dirinya sendiri. “Bisa juga apa yang digambarkan oleh seseorang menjadi representasi atas perasaannya.”

Pada kesempatan yang sama, tim gudeg.net meminta Ana, salah satu partisipan menunjukkan karyanya. Foto diri itu ia beri tulisan “shopaholic dan travelling.” Saat ditanya alasannya, ia mengatakan bahwa itu hal-hal yang dibutuhkan perempuan. “Perempuan butuh jalan-jalan dan belanja,”katanya.

Ana yang saat ini menyelesaikan pendidikan paska sarjana di salah satu universitas negeri di Yogyakarta ini mengungkapkan gambar yang ia buat mewakili perasaannya. “Saya sendiri memang suka jalan-jalan dan belanja,” katanya sambil tertawa.

Selain menjadi media ekspresi, Ana sepakat jika kegiatan gunting dan tempel itu bisa menjadi terapi. “Ini seperti orang yang suka menyanyi kalau stres terus menyanyi stresnya hilang,” katanya. “Sama juga dengan menggambar, menggunting dan menempel.”

Kegiatan serupa akan dilangsungkan kembali di Taman Kuliner, Condong Catur pada Jumat (26/08) mulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Lalu dilanjutkan pelatihan membuat keramik secara sederhana menggunakan bentuk-bentuk yang mudah ditemui seperti asbak, piring, mangkuk dan lain-lain.

Editor: Albertus Indratno


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini