Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Sekitar 20 orang mengikuti pelatihan bertajuk binding book yang diadakan pemilik merek dagang Achebong pada acara budaya Festival Kesenian Yogyakarta ke-28 (FKY) pada Kamis (25/08).
Walaupun beralaskan tikar dan lesehan, namun para peserta tampak antusias menyimak penjelasan Ache sebagai pengisi acara. “Aku ke sini diajak teman, pengen tahu aja cara bikin buku dengan cara tradisional tapi artsy”, ujar Dilla peserta yang ditemui tim Gudegnet. “Workshop-nya menarik dan seru, tapi bingung juga bikinnya harus step by step.”
Bahan pembuatnya pun sederhana. Cukup benang sulam, jarum, dan kertas. "Untuk kertas, kita bisa menggunakan kertas bekas skripsi dan dicampur dengan kertas yang baru,”kata Ache. “Biar artistik dan warna-warni.”
Menurutnya, ada macam-macam proses penjilidan. Namun, yang termudah disebut simple binding. “Jadi cuma buat tiga lubang dan prinsipnya seperti menjahit biasa. Jadi kaya jahit baju tapi di kertas, jadi mengikat kertasnya”, terang Ache.
Achebong sendiri merupakan merek dagang yang membuat kerajinan tangan semisal pin, kolase, buku, stiker serta kerajinan unik lainnya. Bahan-bahan yang digunakan bermacam-macam, baik yang masih baru atau sudah bekas.
Festival yang terus berlangsung hingga 18 hari ke depan ini menyuguhkan aneka kegiatan kreatif dan bermanfaat. Seperti halnya pada Jumat (26/8) di lokasi yang sama diadakan pelatihan pembuatan keramik sederhana, merancang synthesizer serta kesenian gunting tempel yang disebut paste up.
Editor: A. Indratno
Kirim Komentar