Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Siapa bilang festival kesenian hanya untuk mereka yang punya jiwa seni. Berkumpulnya ratusan orang di satu titik juga berpotensi mendatangkan rejeki “durian runtuh”; bisa jodoh atau dompet jatuh.
Hal tersebut dikatakan Mince, perempuan asal Klaten yang bekerja sebagai penulis lepas. Ia mengungkapkan sampai menjelang tiga puluh tahun belum juga mendapat suami. “Ya siapa tahu beruntung di FKY ( Festival Kesenian Yogyakarta 2016 ) bisa ketemu jodohnya,” katanya kepada tim gudeg.net saat dihubungi via pesan singkat pada Selasa (23/8).
Pengalamannya putus sambung karena persoalan berbeda keyakinan serta tekanan dari keluarga membuatnya harus optimis menemukan pasangan hidup. Ia sendiri tidak memberi batasan-batasan tertentu, seperti pekerjaan dan penampilan fisik. Ia hanya melukiskan, “Pokoknya yang ranum seperti mangga di musim penghujan.” Menurutnya, hal-hal lainnya akan mengikuti secara natural.
Selain berusaha mendapatkan jodoh, Mince terus terang mengatakan menunggu rejeki “durian runtuh” mendapatkan dompet jatuh. “Bukan untuk diambil uangnya,” katanya. “Tapi dikembalikan. Eh, siapa tahu pemiliknya sesuai harapan.” Secara terang-terangan ia mengatakan setiap orang mempunyai motivasi berbeda datang ke sebuah festival. Dan itu sah-sah saja.
Mince yang sudah beberapa kali menjadi penonton di festival kesenian tahunan itu mengatakan ada pergeseran dari tahun ke tahun. “Dulu pas di benteng Vredeburg (tahun 2012) agak sepi,” katanya. “Tapi lama kelamaan mulai ada perubahan. Lebih ramai. Tidak monoton.”
“FKY belakangan ini lebih banyak menampilkan wajah-wajah baru. Produk-produk baru. Tidak monoton dan lebih bervariasi,” katanya. “Banyak anak muda juga yang ikut berpartisipasi.”
Tahun 2016 festival yang mengusung tema Masa Depan, Hari Ini Dulu ini akan diawali pawai jalanan pada Selasa (23/8) pukul 15.00 – 18.00 WIB di sepanjang jalan Malioboro lalu dilanjutkan upacara pembukaan di taman kuliner Condong Catur pukul 19.00 WIB.
Editor: Albertus Indratno
Kirim Komentar