Berkembangnya dunia teknologi game di dunia internasional membuat Indonesia pun terkena imbasnya. Ada sisi positif dalam bisnis Virtual Reality (VR) bila Anda bisa menangkapnya. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Aswin Iskandar, VR Evangelist dari VR Nusantara.
"Teknologi VR ini sedang berkembang, sebenarnya teknologi ini sudah ada semenjak tahun 50-an namun kala itu belum siap secara ekosistem, usernya, teknologi, dan kemampuan komputasi yang rendah," terang Aswin.
Semenjak 2012, seorang pemuda Amerika mempunyai ide untuk mengenalkan kembali teknologi Virtual Reality ini dan semenjak saat itu, didukung kemampuan komputasi yang sudah meningkat beserta ekosistem yang sudah mulai terbangun, akhirnya VR mulai masuk dan booming dikancah teknologi internasional.
Penggunaan teknologi komputer difungsikan untuk menciptakan simulasi, dalam hal ini pengguna VR dibawa masuk ke dalam dunia VR. Pengguna menggunakan gadget yg ditempel di mata dan sudah tidak menggunakan layar. "Seolah-olah pengguna melihat dunianya seperti apa yg dia lihat dan diceritakan dalam adegan game tersebut," tambah Aswin.
Di Indonesia teknologi ini tergolong baru, maka Aswin mengajak para developer untuk terjun ke dalamnya. Perkembangan dunia VR akan mengalami peningkatan signifikan 2-3 tahun mendatang.
"Developer Indonesia bakal memiliki potensi pasar yang sangat besar. Untuk membuat aplikasi VR tidak susah, dan saya sudah bereksperimen didalamnya," tukas Aswin.
Para developer ini bisa memakai game engine seperti Unity 3D atau Unreal Engine 4. Mereka bisa mengembangkan aplikasi VR ini secara mudah dan disesuaikan dengan masing-masing merek.
Semua bidang yang membutuhkan persepsi 3D itu bisa menjadi peluang besar bagi VR developer. contohnya seperti di dunia militer, ada simulasi misi penyelamatan. "User ga perlu kemudian menggunakan senjata sungguhan atau orang sungguhan. Semuanya bisa menggunakan aplikasi ini. Tentunya, bagi dunia militer akan bisa mengurangi resiko keselamatan dan hemat biaya," tutupnya ramah.
Kirim Komentar