Hiburan

Kenali Maestro Subardjo Lewat Pasar Keroncong Kotagede 2016

Oleh : Albertus Indratno / Rabu, 30 November 2016 15:03
Kenali Maestro Subardjo Lewat Pasar Keroncong Kotagede 2016


Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Sangat disayangkan jika generasi muda tak mengenalnya. Murid tersayang dari pencipta lagu Bagimu Negri, Kusbini ini menunjukkan ketekunan dan rasa cinta kepada pilihan hiduplah yang membuatnya sukses.

Namanya Subardjo Purwo Hartono. Lelaki berusia sekitar 70 tahun ini mengisahkan pengalamannya saat menjadi murid almarhum Kusbini. Sebelumnya  ia penyanyi lagu-lagu pop saat menjadi murid di SMA 6 Yogyakarta. Karena rasanya kurang “sreg” ia mencoba mengenali musik beraliran berbeda. Berdasarkan arahan temannya, ia disarankan belajar keroncong  kepada maestro yang tinggal di kampung Pengok, Yogyakarta itu.

Subardjo sembunyi-sembunyi belajar bernyanyi di rumah Kusbini. “Kalau ditanya orang tua, saya bilangnya mau belajar bersama,” kata Subardjo saat dijumpai di Yogyatourium, Gedong Kuning, Yogyakarta. Ia merasa kalau ayahnya yang bernama Hardjo Sumarto itu tahu pasti tidak diijinkan. Seperti halnya penduduk Kotagede pada umumnya, Subardjo dan saudara-saudaranya diarahkan menjadi pengrajin perak. Meski begitu, sampai sekarang justru inisial “HS” dari ayahnya yang terus digunakan.

Sedangkan untuk biaya kursus privat, Subardjo merogoh koceknya sendiri. Untuk tahun 1962, harganya sekitar Rp. 1700,00. “Saya tidak minta bapak,” katanya. “Saya punya uang dari jualan ikan hias.”

Secara berturut-turut Subardjo selalu memenangkan kontes menyanyi. “Tahun ‘63 saya juara 3. Tahun ‘64 saya juara 1. Lalu terus menang jadi juara satu.” Sekitar tahun 1980 ia kembali meraih juara pertama. “Kalau menang dua kali berturut-turut di kompetisi yang sama nanti tidak bisa ikut lagi,” katanya. “Akhirnya di kompetisi berikutnya saya, gimana caranya jadi juara dua.”

Meski menang terus di berbagai kejuaraan, ada satu peristiwa yang membuat Subardjo benar-benar bangga. Sekitar tahun 1982 dilangsungkan final kompetisi menyanyi di Surabaya. Saat itu Subardjo sakit dan tidak siap tampil. “Badan saya panas. Saya sakitnya kayak dari tenggorokan,” katanya.  Meski begitu, Subardjo tetap menjadi juara.

“Hadiahnya Rp. 350.000,00. Utang saya Rp. 325.000,00,” katanya. “Sisanya Rp.25.000,00.”  Sambil tertawa, ia mengatakan, ada yang bilang Subardjo tergila-gila ikut lomba. “Bukan itu masalahnya. Saya ikut lomba juga buat makan anak-anak saya. Saya harus membiayai sekolah 4 anak saya.”

Setelah lebih dari 40 tahun bergelut sebagai penyanyi keroncong, Subardjo teringat kembali kata-kata almarhum Kusbini. “Saya waktu itu disepatani (disumpahi),” katanya. “Jo, sesuk kowe urip soko nyanyi (besok kamu hidup dari bernyanyi).” Ia menirukan kata-kata gurunya itu, ujarnya, mungkin sekarang kamu tidak dapat apa-apa, tapi besok bakal kaya.

Lewat keroncong Subardjo merasa dimanusiakan. Sampai sekarang, katanya, banyak orang masih menganggapnya artis. “Saya buang sampah di rumah,” katanya. “Ada yang bilang masak selebritis mbuang sampah.”  Bahkan, di usianya yang terbilang sudah tak produktif, Subardjo masih mendapat rejeki dari teman-temannya. “Undangan nyanyi ya masih terus menerima,” ujarnya.

Saat tampil di Pasar Keroncong Kotagede 2016, Subardjo bakal menunjukkan kemampuannya bersama orkes Keroncong Rinonce. “Besok konsepnya mini orkestra. Pemusiknya 14 orang,” katanya. “Kalau penyanyinya sekitar 10 orang.”

Kegiatan yang berlangsung di panggung Sayangan, Sopingen serta Loring Pasar ini juga menampilkan kelompok Swastika Muda, Jempol Jenthik Orkes, Gambang Semarang Art, Lolycong, Smindo, Kos Atos, Irama Tongkol Teduh serta Wurlitheng.

Acara yang berlangsung dari pukul 19.00 – 24.00 WIB juga menampilkan orkes keroncong dari Kotagede. Antara lain Cahaya Muda, Chandra Kirana, Erwina, Irama Guyub, Pesona Irama, Sarlegi, Sukanada, serta Timpasku. Meski gratis, kegiatan seni yang sudah berlangsung dua kali ini juga mengundang artis ibukota. Selain bakal dimeriahkan penyanyi Oppie Andaresta, Woro (Diatas Rata-Rata), serta Syaharani, kegiatan ini juga  diramaikan hadirnya Yati Pesek, Retno Handayani serta seniman serba bisa Slamet Raharjo.

Penulis: Albertus Indratno
Editor : Albertus Indratno

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini