Gudegnet- Digelar untuk keempat kalinya, Pasar Keroncong Kotagede menyuguhkan penampilan belasan Orkes Keroncong (OK).
Meski hujan, penonton tetap antusias untuk menikmati alunan keroncong yang disuguhkan.
Tema yang diangkat tahun ini adalah “Bersatu Kita Keroncong”. “Kami hanya ingin membuktikan bahwa apa yang terjadi dalam kondisi dinamika perbedaan politik saat ini tak mempengaruhi hubungan para penggerak pasar keroncong,” kata Kepala Dinas Pariwisata DIY dalam sambutannya.
Dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Dinas Pariwisata DIY Rus Sutikno tersebut, Kadinpar menambahkan, dengan diadakannya acara ini Kotagede akan semakin dikenal oleh wisatawan sebagai kawasan heritage budaya.
Di samping itu acara ini juga sebagai sarana edukasi bagi anak-anak serta generasi muda untuk lebih mengenal budaya musik keroncong.
Penapilan disuguhkan di tiga panggung, yakni Loring Pasar, Sopingen dan Kajengan. Tak hanya dari Yogyakarta, ada pula penampil dari Malang dan Solo.
Jalan-jalan di sekitar panggung tersebut dihias dekorasi khusus. Selain musik, acara ini juga menghadirkan Pasar Lawasan, yang menyajikan kuliner-kuliner tradisional.
Tampil membuka gelaran ini, anak-anak dari SD Muhammadiyah Kleco bersama legenda keroncong, Subarjo HS.
Dari pantauan Gudegnet, acara ini banyak dihadiri oleh anak-anak muda. Lagu-lagu yang dibawakan penampil pun beragam. Misalnya tembang Can’t Take My Eyes Off You milik Frankie Valli yang dibawakan dengan keroncongan oleh OK Dewa Dewi di panggung Sopingen.
Di samping itu, gelaran ini juga dihadiri oleh pengunjung dari luar negeri. Naomi, yang berasal dari Amerika juga ikut menyumbang penampilan. Memainkan biola untuk OK Jenak Semanak, ia membawakan lagu milik Adele berjudul Rolling in The Deep. “Saya suka sekali keroncong,” ucapnya.
OK Pecas Ndahe menutup gelaran tahunan ini. Penampilan kocak grup dari Solo ini mengundang gelak tawa penonton hampir sepanjang penampilannya.
Kirim Komentar