Seni & Budaya

Grebeg Maulud Tutup Pasar Malam Perayaan Sekaten

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Senin, 12 Desember 2016 15:00
Grebeg Maulud Tutup Pasar Malam Perayaan Sekaten
Suasana Grebeg Maulud (12/12)

 

Yogyakarta, www.gudeg.net - Perayaan Grebeg yang merupakan puncak dari Pasar Malam Perayaan Sekaten, dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad dilangsungkan Senin (12/12). Prosesi Grebeg diawali dengan pengambilan Dwaja atau bendera oleh para bregada atau prajurit di Bangsal Sri Manganti pada sekitar pukul 6 pagi. Warga yang mulai memadati alun-alun utara sejak sekitar pukul 7 pagi akhirnya dapat menyaksikan gunungan yang diawali dengan keluarnya bregada atau prajurit keraton pada sekitar pukul 10 pagi.

Masyarakat yang memadati alun-alun utara antusias untuk menyaksikan iring-iringan bregada dan gunungan, hingga petugas berkali-kali menyerukan agar masyarakat mundur untuk memberi jalan pada iring-iringan. Bregada yang terlibat dalam Grebeg adalah Bregada Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Nyutra, Ketanggung, Mantrijero, Surakarsa, dan Bugis.

Dengan diiringi suara gamelan, satu per satu pasukan bregada berjalan keluar dari krraton dengan busana khasnya masing-masing. Para bregada lalu membentuk barisan yang menghadap timur dan barat di alun-alun.

Tujuh buah Gunungan yang dibawa oleh Abdi Dalem Kanca Abang dan dikawal oleh bregada dibawa ke 3 tempat, yaitu Kepatihan, Masjid Gedhe Kauman, dan Pura Pakualaman. Lima buah gunungan, yakni Gunungan Kakung, Estri, Darat, Gepak dan Pawuhan dibawa ke Masjid Agung, sementara ke Kepatihan dan Pakualaman masing-masing satu buah Gunungan Kakung.

Setelah sampai di tujuan masing-masing, gunungan diserahterimakan dan didoakan. Setelah prosesi doa, gunungan langsung dirayah atau diperebutkan oleh warga dengan antusias. Salah seorang warga yang ikut mengambil bagian dari gunungan itu adalah Ponirin. Ia datang dari rumahnya di kawasan Bantul bersama anak dan istrinya.

Ngalap berkah mas, kedelai sama kacang”, ujarnya sambil menunjukkan sedikit kedelai dan secuil kacang panjang di telapak tangannya, yang ia ambil dari bekas lokasi rayahan, di halaman Masjid Gedhe Kauman.

Rupanya Ponirin datang terlambat sehingga hanya bisa mendapatkan sedikit bagian dari gunungan. Prosesi ngalap berkah atau mencari berkah dengan cara mengambil bagian dari gunungan ternyata masih kuat tertanam di benak masyarakat. Saat Tim Gudeg.net berbincang dengan Ponirin tampak masih ada beberapa warga yang mencari sisa gunungan di bekas lokasi rayahan.

Dengan berakhirnya prosesi Grebeg, maka berakhir juga Pasar Malam Perayaan Sekaten yang dibuka sejak tanggal 18 November lalu.    


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini