Yogyakarta, www.gudeg.net - Belum lagi turun dari motor di parkiran Abu Bakar Ali, seorang anak kecil berkata pada ibunya “Mama, ak mau lihat barongsainya sekarang, ya Ma?” ucapan anak kecil itu mencerminkan antusiasme masyarakat Jogja untuk menyaksikan pawai budaya di pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY), Minggu (2/6).
Rute pawai budaya pembukaan PBTY adalah Abu Bakar Ali - Jalan Malioboro – Alun-alun Utara. Sekitar pukul 6 sore, tetabuhan barongsai mulai terdengar bertalu-talu untuk melakukan pemanasan. Tak lama kemudian, naga, barongsai, dan beragam seni budaya secara berurutan berarak keluar dari Taman Parkir Abu Bakar Ali, ke arah Jalan Malioboro.
Malam itu, naga batik mendapat sambutan meriah. Naga batik ini merupakan naga terpanjang yang masuk Museum Rekor Indonesia pada 2015. Ketika naga mulai meliuk-liuk, masyarakat yang memenuhi kanan kiri Jalan Malioboro bersorak. Sekitar pukul 8 malam, karnaval ini usai dan Jalan Malioboro kembali dibuka untuk kendaraan bermotor.
Di kiri kanan ruas jalan Ketandan, para pedagang menjual beraneka macam kuliner. Sebut saja ice cream, sate tai chan, pempek, hidangan daging babi, yamie, hingga brongkos siap dinikmati. Sedangkan di panggung utama, saat itu tengah berlangsung penampilan Tari Ayun-ayun.
Di Jalan Ketandan, tak hanya satu titik yang menjadi pusat perhatian. Ada wayang potehi, ada juga panggung untuk penampilan band. Pekan budaya Tionghoa Yogyakarta yang bertema Pelangi Budaya Indonesia ini selain menjadi ajang berkumpulnya berbagai macam budaya, juga mampu memberi hiburan bagi masyarakat, terbukti dari padatnya pengunjung di acara karnaval dan juga di Kampung Ketandan.
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta akan berlangsung mulai tanggal 5 hingga 11 Februari. Berbagai acara menarik siap untuk disaksikan. Di Kampung Ketandan, sekitar pukul 16.00 para pedagang kuliner sudah akan bersiap. Buat yang belum ke sini, yuk ramaikan!
Kirim Komentar