Yogyakarta, www.gudeg.net - Ketika mendengar kata potehi, yang terlintas adalah kesenian wayang dari Tiongkok. Tapi di Kampung Ketandan, tuan rumah Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, bisa jadi berbeda. Ya, dalam event PBTY, ada kuliner unik yang bernama Sate Potehi. Tak seperti sate pada umumnya, sate ini berukuran lebih besar dan panjang.
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta selain identik dengan susunan acara di panggung utamanya juga menawarkan beragam jenis kuliner yang menarik.
Sate Potehi adalah hasil kreasi dari anak muda bernama Alana. Saat ditemui Tim GudegNet, Jumat (10/2) Alana bercerita bahwa idenya terinspirasi dari Wayang Potehi.
Tahun ini merupakan tahun ke dua Alana dan dua orang rekannya membuka stand Sate Potehi di PBTY. Pada awalnya, Alana memiliki keinginan untuk menjual sesuatu yang baru dan inovatif. Terinspirasi oleh Wayang Potehi, wayang yang biasa meramaikan suasana Cap Go Meh, ia akhirnya memiliki ide untuk berjualan sate, namun dibuat berukuran besar dan panjang seperti Wayang Potehi.
Dibuat dari daging ayam, Sate Potehi bisa dinikmati siapa saja. Racikan bumbunya, Alana dapatkan dari ibunya. “Bumbunya tu seperti bumbu korea gitu” jelas Alana.
Kamu bisa pilih pedas atau tidak pedas untuk Sate Potehi-mu. Bumbunya meresap hingga ke dalam daging sehingga setiap gigitan rasa bumbunya terasa. Bentuknya yang besar, membuat sate ini tambah mantap.
Sate Potehi ini laris manis lho, sekitar pukul 17.30 pembeli sudah akan panjang mengantri. Apalagi, hari ini adalah malam minggu, dan merupakan hari terakhir PBTY 2017. Kalau ngga mau kehabisan, datang saja ke Kampung Ketandan sekitar pukul 17.00. Penasaran? ayo buruan, jangan sampai kehabisan!
Kirim Komentar