Yogyakarta, www.gudeg.net - Bakmi Pak Rebo ini ada hubungan saudara dengan bakmi Mbah Mo. Meski saudara ipar, keduanya memiliki ciri khas yang berbeda. Kali ini Tim Gudegnet akan sedikit menampilkan informasi lengkap mengenai bakmi yang melegenda tersebut.
#1 Pertahankan Rasa 77 Tahun Lamanya
Bakmi Pak Rebo mempertahankan rasa semenjak tahun 1940. Meski kini sudah masuk generasi ketiga, rasanya tetap sama dan tidak berubah. Kuah kentalnya berasal dari telur bebek yang dikocok bercampur dengan mi godhognya.
#2 Awalnya Berjualan Pikulan
Pada awalnya Pak Rebo berjualan mi godhog dan goreng dengan cara dipikul dan berjalan disekitar Jalan Brigjen Katamso (Keparakan, Mergangsan). Sekitar 5 tahun terakhir, Bakmi Pak Rebo sudah ada disebuah outlet dan mendiami kios yang berdekatan dengan SD Kintelan. Sampai saat ini, pelanggan Bakmi Pak Rebo selalu ramai dan mereka mengakui bahwa rasa tetap sama dan tidak pernah berubah.
#3 Sajikan Minuman Khas
Selain teh dan jeruk, Bakmi Pak Rebo menyediakan dua menu minuman mantap seperti es tape serta wedang uwuh khas Jogja. Dua jenis minuman ini menjadi buruan para pembeli saat menjajal mi Pak Rebo.
#4 Menu Khas Harga yang Murah
Ada dua jenis bakmi yang tersaji diantaranya bakmi goreng, rebus dan nyemek serta bakmi spesial dengan campuran rempelo ati, sayap atau paha. Harganya cukup bervariasi mulai dari Rp 19.000 sampai Rp 26.000 Jangan lupa bagi pelanggan yang suka dengan tongseng balungan, ditempat ini juga menyediakannya dengan harga yang murah juga yakni Rp 25.000
#5 Per hari Habis 200 Porsi
Pada Hari Senin - Kamis, Bakmi Pak Rebo biasanya menjual sedikitnya 200-an porsi bakmi. Total menghabiskan 8 ayam kampung, 8 kilogram mi kuning dan 200-an telur ayam. Coba hitung sendiri omzet gross-nya berapa.
Kirim Komentar