www.gudeg.net, Yogyakarta - Budaya afternoon tea ala British bakal lebih terkenal gara-gara Cafe Brick. Kafe dengan nuansa ala Inggris abad pertengahan ini tengah hits lantaran konsep eksterior dan interiornya yang sangat memikat pandangan mata. Nurshaib, pemilik kafe, mengatakan bahwa afternoon tea memang perlu diperkenalkan pada publik Jogja.
"Tradisi ini terkenal pada jaman revolusi industri pada era 1800-an, bangsawan Inggris kala itu melakukan gaya hidup ini. Aktivitas ini dimulai pada jam 15.00-16.00, setelah itu baru kaum buruh mengikutinya, hanya saja waktunya bergeser mulai jam 17.00 hingga menjelang makan malam," katanya.
Afternoon tea disajikan dengan camilan-camilan kecil yang disusun di nampan lapis tinggi atau three tier. Aktivitas ini digunakan sebagai jeda untuk mengisi perut di antara jam makan siang dan makan malam. Secara umum, afternoon tea lebih berfokus pada sisi lifestyle. Sehingga, afternoon tea ibarat fine dining yang serba penuh dengan table manner.
Dilokasi yang sama, Yanuar selaku Markomm Cafe Brick mengatakan bahwa semenjak buka 2,5 bulan ini, respon pada kafe berkonsep pedestrian cafe berinterior British Vintage ini mendapat respon yang cukup bagus. "Buka selama 24 jam dengan segmen yang saat ini luar biasa luas. Kami tidak menyangka hingga sesukses ini," tambahnya.
Dengan mengusung aneka makan dam minuman western, Cafe Brick menyediakan sejumlah menu main course, soup and salad & pasta. Jangan lupa mencoba cafe brick double decker, beef ribs & coctail fried rice serta aneka menu coffee menjadi hal yang wajib. Kedepan, kafe yang berdiri diatas tanah seluas 1200 meter persegi ini akan memiliki working space dibagian belakang bangunan dengan kuota hingga 50 orang.
Kirim Komentar