www.gudeg.net, Yogyakarta - Tak banyak yang setia berjualan dalam waktu yang lama. Seperti yang dilakukan oleh Mbah Satinem, yang sudah berjualan kue lupis sejak masih gadis, hingga kini ia berusia 71.
Seorang ibu berputra lima ini bertempat tinggal di daerah Trihanggo, Jalan Godean. Mbah Satinem telah berjualan lupis sejak tahun 1963. “Kit tasih piyambak” (sejak masih sendiri) kata Satinem. Ia berjualan ditemani anak keduanya. Biasa berjualan di pertigaan ujung Jalan Diponegoro, setiap harinya ia buka mulai jam 6 sampai sekitar jam 8 pagi.
Kue lupisnya kenyal, gurih dan manis, dan diwadahi dengan daun pisang. Selain lupis, Mbah Satinem juga menjual kue-kue tradisional lain seperti ketan bumbu kacang, cenil, gatot, juga tiwul. Harganya sama, per bungkus Rp 5000.
Untuk mencicipi kue-kue mbah Mbah Satinem, sebaiknya datang pagi-pagi, karena Mbah Satinem punya banyak pelanggan yang mengantri tiap ia berjualan. Terkadang sekitar pukul 7.30 kue-kue nya sudah habis. Kalau datang terlalu siang, bisa-bisa kehabisan. Lagi pula, jika datang pagi-pagi, kue lupisnya masih hangat.
Ingin mencoba kue lupis dan kue jajanan tradisional lain dari Mbah Satinem? Sempatkan waktu di pagi hari, dari Tugu, ke arah barat sekitar 200 meter. Mbah Satinem biasa berjualan di pertigaan kecil, tepatnya di samping hotel Pesona Tugu.
Halo admin. kenapa ya mbah satinem tidak Buka hari ini (kamis). padahal kita datang 6.30 hari minggu lalu juga entah kenapa ga buka, kan kita jadi kecewa. jauh-jauh Dari Medan tiap Kali datang ga Buka 😢
halo min. kira-kira mbah satinem buka jam berapa aj?
Kirim Komentar