www.gudeg.net, Yogyakarta - Seharian itu, Minggu (29/10), kata ‘bajingan’ sering disebut-sebut. Bukan untuk mengumpat, namun untuk menyebut pengemudi gerobak sapi, yang hadir memeriahkan di Festival Gerobak Sapi (FGS) 2017. Tahun ini, acara ini diadakan di Candi Banyunibo, Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan.
FGS merupakan acara tahunan, yang diadakan pertama kali pada 2013. Kali ini, FGS diselenggarakan sebagai rangkaian Mangayubagya Wisudan nDalem Gubernur lan Wakil Gubernur DIY periode 2017-2022. Banyak acara menarik yang dapat dinikmati pengunjung, antara lain: karnaval gerobak sapi, lomba selfie, lomba foto, lomba desain, lomba balap gerobak sapi, dan gerobak sapi modifikasi.
Digelar selama dua hari, (28 - 29 Oktober 2017) acara ini dibuka dengan kesenian jathilan pada Sabtu (28/10) sore, dan dilanjutkan dengan kesenian dan hiburan. Malamnya, Hasoe Angel tampil menghibur para pengunjung.
Hari kedua, Minggu (29/10) dimulai sejak pagi. Arak-arakan bregodo dan jemparingan mengiringi Sri Sultan HB X menuju lokasi, untuk kemudian hadir dalam prosesi kenduri dusun Mangayubagyo Wisudan nDalem. Usai kembul bujana atau makan bersama, masuk pada prosesi dawuh pangandikan dari Sri Sultan tentang FGS.
Dalam kesempatan ini, Sri Sultan mengatakan bahwa selain untuk melestarikan gerobak, festival ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan fungsi gerobak sapi secara ekonomi. Karnaval gerobak sapi kemudian dibuka dengan ditandai pengangkatan bendera oleh Sri Sultan.
Pengunjung nampak antusias mengikuti acara. Salah satu yang paling menarik adalah balapan gerobak sapi. Penonton riuh bersorak, saat dua gerobak beradu cepat. Tak sedikit pula para penyuka fotografi yang berburu foto di acara unik ini. Selain acara-acara menarik, pengunjung dapat menikmati makanan yang dijual di sekitar lokasi. Siangnya, para pemenang lomba diumumkan.
Gerobak sapi dahulu merupakan sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi. Kini, gerobak merupakan kendaraan yang mengandung nilai budaya. Selain melestarikan budaya, menghadiri festival ini serasa bernostalgia ke zaman dulu.
Kirim Komentar