www.gudeg.net, Yogyakarta - Jogja Street Sculpture Project (JSSP), pameran patung di ruang publik yang digelar sejak Oktober lalu, Rabu sore (8/11) melangsungkan salah satu rangkaian acaranya, ‘Battle star sculptura’. Acara yang diikuti oleh para pematung dari Asosiasi Pematung Indonesia (API) ini digelar di Museum Sandi.
Acara ini berlangsung dengan santai. Pematung saling berhadapan, membuat potret sosok pematung yang berada di depannya dengan menggunakan tanah liat.
Hedi Hariyanto, ketua JSSP mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan seni patung. “Kita mau menunjukkan proses mematung itu seperti apa,” kata Hedi. Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini lebih bersifat fun, dengan unsur pertunjukan sehingga lebih menarik dan pengunjung bisa menikmati.
Secara umum, API melalui JSSP bertujuan mengenalkan seni patung, terutama seni patung di ruang publik. “Selama ini patung di ruang publik dipesan oleh pemerintah, sehingga pematung seperti artisan, dan tak bekerja secara ide. Kali ini ‘kan temen-temen juga belajar bagaimana membuat patung di ruang publik,”. Menurutnya, patung di ruang publik berbeda dengan yang dipamerkan di ruang dalam. Lebih banyak persoalan yang mesti dipikirkan seperti lingkungan dan sosial.
Hedi mengatakan, secara umum, melalui JSSP pihaknya menarik apresiasi dari masyarakat. Selain itu, ia juga berharap pemerintah juga ikut belajar mengenai pembuatan patung di ruang publik.
Kirim Komentar