Gudegnet – Buat yang suka berburu kuliner, terutama mie, pasti tau mie yang berlokasi tidak jauh dari Pasar Patuk ini. Mie Ayam Bandung 59 namanya. Dari namanya kita sudah tahu bahwa kuliner mie yang disajikan di sini bukan mie tipikal yang kita temui di Jogja. Seperti apa misalnya? Lomie. Mie dengan kuah dicampur aci dan sayur kangkung dan toge ini memang masih langka di Jogja. Malah mungkin tempat ini satu-satunya di Jogja yang menyajikan lomie.
Mie yang disajikan di kedai milik Dana Djuhana ini dibuat sendiri menggunakan mesin di tempat steril. Sehingga bisa dijamin, selain lezat, mie ini sehat dan higienis.
Kedai ini pertama dibuka tahun 2006. Dana sendiri belajar membuat mie dari tahun 1998. Banyak trial and error yang ia lakukan sebelum akhirnya pindah ke Jogja di tahun 2004 dan membuka kedai Mie Ayam Bandung 59 ini.
Natural merupakan konsep yang melekat di makanan yang ditawarkan oleh kedai ini, oleh karena itu, kedai ini tidak menyediakan saus sambal yang berwarna merah pekat seperti tipikal kedai mie ayam. Mie yang dijual selalu dibuat di hari yang sama dengan hari mie tersebut disajikan ke pelanggan. Mie dibuat sejak pukul 04.00 pagi tiap harinya agar tepat jam 06.00 kedai dapat melayani pelanggan. Kedai ini di hari biasa bisa menjual sekitar 70 – 100 porsi mie. Sedangkan di hari Sabtu dan Minggu bisa menjual hingga kurang lebih 150 porsi, khusus untuk menu mie saja. Apabila ditambah dengan menu lainnya, dapat laku hingga dua kali lipatnya.
Ketika ditanya alasan mengapa berjualan mie, Dana sendiri menganggap bahwa di Indonesia, mie merupakan salah satu substitut makanan pokok (nasi) yang populer. Mie yang disajikan di sini sebetulnya merupakan yamien yang berbeda dengan mie ayam yang kita ketahui.
“Kalau mie ayam kan pakai mienya gede-gede, dan langsung dicampur dengan kuah dan bumbunya. Kalau yamien beda, mienya kecil-kecil dan kering, kuahnya dipisah. Penggunaan nama mie ayam disini untuk memudahkan pembeli saja. Kalau pembeli pingin mie yang langsung dicampur kuah, disini kami jualnya dengan nama mie kuah,” jelas Dana.
Awalnya, kedai ini justru berjualan lontong sayur, siomay, dan batagor. Lama kelamaan baru muncul menu-menu lain seperti mie ayam, lomie, bubur, nasi tim, dan banyak lainnya. Setelah kemunculan menu yang baru, lontong sayur sudah tidak lagi berada di pilihan menu yang dijual karena keterbatasan waktu untuk menyiapkan agar bisa tetap disajikan fresh setiap harinya.
Menu yang paling banyak diburu merupakan mie untuk para penggila pedas, yamie asin pedas ditambah rica. Kalau tidak terlalu tertarik dengan kuliner pedas, ada banyak menu lain di kisaran harga Rp 15.000 sampai Rp 20.000.
Bagi yang tertarik menyicipi mie ini, dapat mendatangi kedai Mie Ayam Bandung 59 di Jl. Beskalan, Ngupasan, Gondomanan, DIY, sekitar 500m dari Jalan Malioboro. Kedai ini buka setiap hari Selasa sampai Sabtu mulai pukul 06.00-11.00, kemudian di sore hari buka kembali dari pukul 16.30-21.00. Di hari Minggu buka hanya di pagi hari, Senin tutup.
Kirim Komentar