www.gudeg.net, Yogyakarta - Kebon Ndhelik diambil dari Bahasa Jawa, artinya kebun yang tersembunyi. Sesuai dengan namanya, warung yang menyediakan masakan tradisional ini memang terletak di tengah desa dan tersembunyi. Meskipun tempatnya tersembunyi, ternyata tempat ini cukup ramai dikunjungi pembeli.
Bram Nanindya (56), pemilik dari warung Kebon Ndhelik menceritakan, mulai berkecimpung di usaha kuliner sejak April 2010. Setelah pensiun dari salah satu hotel dan berawal dari hobi jajan dengan teman-temannya, muncul ide untuk membuka warung makan.
Pria asli Solo ini mulai merintis usaha kuliner bersama istri dengan satu karyawan. Hingga sekarang usaha kulinernya sudah mempunyai enam franchise yang tersebar di beberapa kota antara lain di Bausasran, Wates, Klaten, Godean, Semarang, Magelang dan rencana menjelang lebaran nanti akan buka di Tengaran Salatiga.
"Warung makan tidak lepas dari lima hal yaitu rasa, harga terjangkau, suasana tempatnya, parkir yang luas dan yang paling penting adalah servis pelayanan,” tutur bapak satu anak ini.
Berinterior bambu dan kayu dengan sejumlah koleksi foto Soekarno yang banyak terpajang di dinding saung, menjadikan tempat ini unik dan klasik. Sebagian kayu merupakan koleksi pribadi dan peninggalan orang tuanya.
Warung ini mulai terkenal sejak awal letusan merapi November 2010, karena sebagian besar warung di Sleman tutup dan hanya Kebon Ndhelik yang masih operasional, maka tempat ini dipergunakan sebagai posko untuk bantuan korban merapi.
Kebon Ndhelik terletak di Jalan Magelang Km.9 tepatnya di Jongke Lor Rt. 01/ Rw. 26 atau di belakang RM Pringsewu. Fasiltas yang tersedia mulai dari 12 saung, tersedia lesehan, toilet pria dan wanita, mushola, hingga taman. Di bagian belakang kita akan menemui pemandangan sawah dengan gemericik air sangat cocok untuk keluarga.
Menu andalan Kebon Ndhelik, yaitu ayam goreng kampung, jeroan sapi (iso, babat, limpo, lidah, koyor dan paru), iga sapi dan aneka sayuran. Yang membuat ayam gorengnya spesial karena ayamnya di-ungkep bumbu terlebih dahulu baru kemudian disajikan, bisa digoreng atau tanpa digoreng, rasanya gurih dan empuk.
Harganya mulai dari Rp 16.000 untuk ayam per potong dan Rp 80.000 untuk ayam utuh. Sayurnya terdiri dari Sayur lodeh, pecel, oseng daun kates, gudangan, sop manten. Harga minumannya mulai dari Rp 2000 hingga Rp 15.000.
Warung ini buka setiap hari mulai pukul 9.00 hingga 20.00 dan libur di Senin minggu keempat setiap bulannya. Untuk reservasi bisa menghubungi 085647455555.
Kirim Komentar