Hero of The Day

Apri Kusbiantoro, Komikus Jogja yang Harum di Eropa

Oleh : Trida Ch Dachriza / Rabu, 28 Maret 2018 17:00
Apri Kusbiantoro, Komikus Jogja yang Harum di Eropa
Apri Kusbiantoro-Gudegnet/Trida

 

GudegNet – Sore yang lalu Tim Gudegnet mendapatkan kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama komikus handal, Apri Kusbiantoro. Namanya mungkin cukup asing di Indonesia maupun Jogja. Namun, pria yang saat ini sedang melasungkan pameran di Artotel Jogja ini punya nama besar di dunia komik asing, khususnya Eropa.

Langganan setiap tahun di comic-con negara-negara Eropa seperti Belanda, Belgia, Perancis, dan Jerman, Apri selalu kebanjiran fans setiap sesi penandatanganan komik.

Bermula dari senang melihat bentuk dan mencoba menggambarnya, bakatnya sudah terlihat dari sebelum sekolah. “Saya senang mulai menggambar figur dari sebelum sekolah, tracing dari buku tulis kakak-kakak saya, dari kertas kado,” ceritanya.

Ditambah dengan kesukaannya membaca komik dari penyewaan komik keliling dan menonton kartun yang populer di zaman kecilnya di era 80an, semakin menumbuhkan kecintaannya pada komik dan gambar.

Apri mulai mencoba membuat komiknya sendiri saat SMP. Saat kuliah Apri mengikuti lomba komik diknas dan berhasil menyabet juara dua. Komiknya saat itu bertema superhero dengan judul ‘Bunglon’.

Lahir di Selong, Lombok, 21 April 1976,  Apri menempuh studinya di Institut Seni Indonesia, mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Ragu dengan masa depan di komik, akhirnya bapak satu anak ini lebih banyak terlibat di pembuatan animasi.

Setelah malang melintang di dunia animasi Indonesia, Apri mencoba lagi memberanikan diri membuat komik dan mengirimkannya pada sebuah manajemen artis di Amerika. Pengiriman ini berbuntut tawaran posisi in-house di manajemen tersebut, tetapi Apri lebih memilih sebagai freelancer.

apri kusbiantoro lemuria saul

Pada tahun 2008, datanglah tawaran untuk membuat komik kompilasi horor. Walaupun Apri mengaku tidak menyukai komik horor, tetapi tawaran itu tetap diterima olehnya. “Saya pengen punya portfolio di industri internasional,” jelasnya. Dari situ baru orang bertanya-tanya siapa itu Apri.

‘Ketenaran’ ini membawa dilema lain untuknya. Apri yang aslinya bernama Apriyadi ini akhirnya terpaksa memotong namanya Apri saja, karena kebanyakan orang barat susah menyebutkan dan mengingat namanya. “Padahal nama panggilan saya Yadi, jadi saya mohon maaf sama orangtua,” kenangnya sambil tertawa.

Sampai saat itu Apri masih belum berani untuk meninggalkan sama sekali dunia animasi. Sampai akhirnya seorang penulis dari Belanda, editor komik ‘Strom’ dan ‘Trigan’ yang populer di tahun 1980an, menghubunginya untuk proyek kolaborasi. Untuk proyek ini, Apri tidak dibayar karena dijanjikan exposure di majalah komik terkenal di Belanda, Brabant Strip. Judul komiknya saat itu ‘Close Call’.

Ternyata sambutannya lebih baik di Eropa. Bahkan Apri digadang sebagai penerus Don Lawrence, penulis komik Storm, karena gaya gambar yang serupa. “Sebenarnya saya malu, karena gambar Don Lawrence itu jauh lebih keren dari saya, tapi ya terima saja,” ujarnya.

Belakangan ini Apri baru meninggalkan proyek komik ‘Lemuria’, dan sekarang sedang fokus di proyek barunya, ‘Saul: The Living Cloak’, dan proyek bersama Gatra, ‘Mahabharata’. Karyanya bisa kita lihat di Artotel hingga April nanti.

apri kusbiantoro

 

 


1 Komentar

  1. David Setiabudi Rabu, 19 Februari 2020

    Karya-karya anda luar biasa. Salut

Kirim Komentar


jogjastreamers

UNIMMA FM 87,60

UNIMMA FM 87,60

Radio Unimma 87,60 FM


GCD 98,6 FM

GCD 98,6 FM

Radio GCD 98,6 FM



ARGOSOSRO FM 93,2

ARGOSOSRO FM 93,2

Argososro 93,2 FM


SONORA YOGYAKARTA

SONORA YOGYAKARTA

Sonora 97,4 FM Yogyakarta


CJDW 107 FM

CJDW 107 FM

CJDW 107 FM


Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini