Seni & Budaya

Para Perupa Perempuan dalam "Projek Bumbon" Gelar Pameran "Pengilon"

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Senin, 23 April 2018 18:30
Para Perupa Perempuan dalam "Projek Bumbon" Gelar Pameran "Pengilon"
Pameran "Pengilon" di Bentara Budaya, Senin (23/4) - Gudegnet/ Wirawan Kuncorojati

 

Gudegnet - Dua belas perempuan perupa yang tergabung dalam Projek Bumbon menggelar pameran yang diberi tajuk “Pengilon”. Dibuka tepat pada hari Kartini 21 April 2018, pameran ini memajang karya-karya yang merefleksikan perjalanan hidup perempuan.

Pengilon dalam Bahasa Indonesia berarti cermin. “Projek Bumbon yang #4 ini, kami mencoba mencari, memaknai perjalanan hidup (entah sebagai ibu, istri, dan pekerja) dengan merefleksikannya melalui cermin: benda yang sederhana secara bentuk dan fungsinya,” jelas kelompok ini dalam keterangan tertulis.

Para perupa tersebut adalah Theresia Agustina Sitompul, Agustina "Tina" Tri Wahyuningsih, Wahyu 'Adin' Wiedyardini, Dona Prawita Arissuta, G. Prima Puspita Sari, Nadiyah Tunnikmah, Caroline Rika Winata, Trien "Iien" Afriza, Ayu Arista Murti, Utin Rini Anggraini, Roeayyah Diana P., dan Sari Handayani.

Pengilon atau cermin menjadi bagian dari bebarapa karya, seperti karya Agustina Tri Wahyuningsih. Karya yang menyerupai manekin ini dibuat dari kain merah, dakron dan cermin-cermin kecil. Sedangkan dalam karya Nadiyah Tunniah berjudul “Melihat yang Tak Terlihat, Tak Melihat yang Terlihat”, terdapat potongan-potongan kaca kecil berbentuk segitiga.

Ada pula tema permenungan, sebagai perwujudan dari ‘berkaca terhadap diri sendiri’ dalam lukisan Stillnes and Peace karya Wahyu ‘Adin’ Wiedyardini.

Dapat dinikmati juga karya dalam media video di layar 24 inc berdurasi 5 menit berjudul Panggilan Domestik. Disediakan  headphone untuk menyimak video yang menceritakan seluk beluk keseharian seorang ibu karya Sari Handayani tersebut.

Jika Sri Handayani berkarya dengan media video, Utin Rini menciptakan karya menggabungkan beberapa media dalam canvas, termasuk rajutan berwarna merah. Tema Pengilon mengingatkannya pada kegiatan merajut yang diajarkan oleh ibunya. "Karya ini tentang penelusuran saya terhadap apa yang terjadi di masa lalu, dan bagaimana realitas itu terlihat di jendela personal saya," katanya dalam keterangan karya berjudul Reflection of The Window ini.

Masih ada banyak karya yang merefleksikan perjalanan hidup perempuan dalam berbagai bentuk eksplorasi. Pameran ini berlangsung 22 – 29 April di Bentara Budaya Yogyakarta Jalan Suroto No.2,  pukul 09.00 hingga 21.00. 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini