Gudegnet - Alun-alun selatan Jogja atau yang dikenal dengan Alkid (alun-alun kidul) memiliki suasana yang khas. Tempat ini cukup hidup terutama pada sore hingga malam hari. Ada yang berusaha melewati beringin kembar, ada yang sekedar duduk-duduk dan mengobrol. Malamnya, tambah semarak dengan 'mobil' kayuh dengan lampu warna-warni.
Sambil menikmati suasana sore, berbagai jajanan tradisional dan kekinian bisa dijajal. Salah satunya tahu gejrot. Jajanan ini berpenampilan cukup sederhana. Tahu yang telah digoreng, dipotong-potong lalu disajikan dengan kuah dan bumbu khasnya.
Penganan khas dari Cirebon ini dijajakan oleh beberapa penjual di Alkid. Salah satunya, Sugeng Raharjo. “Tahu dipotong-potong, dikasih ke wadahnya, terus nggerus bumbu: bawang merah, cabe, garam, sama gula jawa. Setelah halus, dituangi kuahnya dulu, lalu bumbu dicampur ke tahu,” katanya menerangkan cara membuat tahu gejrot. Kuahnya sendiri dibuat dari asem dan air yang direbus, ditambah kecap lalu diwadahi dalam botol.
Tahu gejrot disajikan dalam piring kecil dari tanah liat dengan lidi kecil untuk menyantapnya. Rasanya, paduan asam, manis, gurih dan pedasnya. Jika ingin menikmati di tempat, disediakan tikar untuk bersantap. Atau bisa juga di tempat duduk permanen. Dinikmati sore-sore ketika lampu-lampu telah menyala, hmm klasik.
Pak Sugeng yang telah berjualan selama lima tahun ini buka dari pagi sekitar pukul 9 hingga maghrib dengan nama Tahu Gejrot Bangkit. Seporsinya murah meriah, Rp 5000 saja.
Kirim Komentar