Gudegnet—Sejak meletusnya Gunung Merapi tanggal 11 Mei lalu, status Gunung Merapi masih dinyatakan ‘Waspada’. Sebagai masyarakat Jogja yang hidup berdampingan dengan Gunung Merapi, kita harus senantiasa siap menghadapi sikap alam yang pasti terjadi, tak terduga, namun dapat diramalkan.
Seberapa siap kita menghadapi letusan merapi, baik kecil maupun besar? Simak petunjuk lansiran BPBD dalam menghadapi bencana letusan gunung api.
#1 Sebelum Letusan Gunung Api
- Selalu pantau status gunung api (normal, waspada, siaga, awas)
- Kenali jalur evakuasi berdasarkan peta kawasan rawan bencana yang dikeluarkan oleh PVMBG
- Sepakati jalur evakuasi dan tempat aman untuk mengungsi
- Perhatikan jalur aliran lava atau lahar
- Latihan evakuasi
- Sepakati sistem peringatan dini jika terjadi bencana
- Catat nomor-nomor penting bila diperlukan (polisi, koramil, desa, kecamatan, BPBD)
#2 Persiapkan
- Siapkan masker dan pelindung mata
- Siapkan kotak P3K dan tas siaga yang berisi dokumen penting
- Tetap tenang, jangan panik, dan jangan terpancing isu
- Bantulah kelompok rentan dan orang berkebutuhan khusus
#3 Saat Letusan Terjadi
- Lakukan evakuasi penduduk ke tempat yang telah disepakati
- Koordinasi dengan pemerintah setempat mengenai keperluan pengungsi
- Tidak boleh ada kegiatan di daerah rawan atau di lereng sebagai antisipasi jika terjadi awan panas
- Hindari daerah rawan bencana (lereng, lembah, tebing, jalur aliran lahar)
- Pada saat terjadi hujan abu, kenakan pelindung tubuh (lindungi mata, gunakan masker, lepas lensa kontak jika menggunkaan)
#4 Sesudah Letusan
- Waspada akan adanya bencana susulan, seperti banjir lahar dingin
- Hindari dan jauhi wilayah yang terkena hujan abu dan aliran lahar
- Tetap berkoordinasi dengan pemerintah setempat mengenai kebutuhan tanggap darurat
- Tetap pantau perkembangan kondisi gunung
- Jangan kembali ke rumah sebelum diperbolehkan atau situasi sudah aman
- Jangan lupa berdoa
Sumber: Buku Saku BPBD; Yogyakarta Tanggap Bencana
Kirim Komentar