Gudeg.net – Kawasan Malioboro akan dijadikan kawasan semi-pedestrian. Nantinya hanya angkutan umum, ambulans, damkar, dan kendaraan VVIP saja kendaraan bermotor yang boleh melintas di jalan ikonik Jogja itu.
Alternatif kendaraan yang dapat dipilih oleh pengunjung adalah kendaraan tanpa motor, atau becak dan andong. Dengan jalur pedestrian yang sudah di-upgrade, dan konsep tata lalu lintas yang akan dijadikan semi-pedestrian, di mana posisi angkutan tradisional macam andong dan becak berdiri?
Kedua pilihan kendaraan tanpa motor ini masih cukup populer, terutama untuk wisatawan. Pengalaman menumpang kendaraan tradisional masih jadi pilihan. Nantinya, penataan andong dan becak akan semakin teratur dan adil.
Baca juga: Semi Pedestrian Malioboro Diwujudkan, Manajemen Lalu Lintas Akan Berubah
Disepanjang Malioboro nantinya akan dibuatkan tempat berhenti untuk andong dan becak berupa celukan-celukan. Hanya saja, celukan ini tidak akan mampu menampung jumlah becak dan andong yang ada. Sebagai solusi, akan dibangun shelter untuk becak dan andong.
“Saat ini, dalam waktu dekat akan dimulai, eks Tugu KB di sisi utara, akan dibongkar dan dijadikan shelter becak,” jelas Golkari Made Yulianto, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Kota Jogja saat ditemui di kantornya (17/7).
Daya tampung dicelukan Malioboro itu direncanakan dapat memuat sekitar 57 becak dan andong. Sisanya akan menunggu di shelter. “Jadi nanti kalau sudah ada penumpang naik, mereka gantian, sehingga tidak memenuhi Jalan Malioboro,” lanjutnya.
Harapannya dengan manajemen lalu lintas kendaraan bermotor maupun tidak bermotor ke depannya kawasan Malioboro akan semakin bersahabat untuk pejalan kaki.
Kirim Komentar