Gudeg.net — Uji coba perubahan jalur lalu lintas disekitaran Malioboro dikabarkan akan dimulai akhir November ini. Kabar ini ramai beredar di media sosial.
Namun, ternyata jadwal tersebut baru wacana. Kabar ini dipastikan oleh Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto, saat ditemui di kantornya, Senin (5/11).
“Rencanaya, sih, begitu. Tapi kami kan masih harus survei dulu. Survei baru mulai hari Kamis ini,” jelasnya.
Walau begitu, Sigit berterimakasih dan merasa terbantu dengan kabar yang telah beredar. Hal ini membuat sosialisasi menjadi lebih mudah jika nanti jadi diterapkan.
Hari ini (5/11), selepas tengah hari, dinas-dinas terkait baru mengadakan rapat untuk pewujudan rencana manajemen lalu lintas tersebut.
Di antaranya adalah dari Dishub Kota, Satlantas, dan pihak akademisi UGM. Rapat ini untuk memberi masukan-masukan terhadap manajemen lalulintas yang baru.
“Kami menerima masukan-masukan yang bagus. Seperti, yang utara itu tetap dua arah. Sehingga, saya belum bisa memutuskan kapan ini akan dilaksanakan,” ungkap Sigit.
Untuk kepastian arah manajemen lalu lintas yang baru dan jadwal uji coba baru akan ditetapkan setelah survei pengalihan lalu lintas selesai.
Sigit memaparkan, setelah survei selesai. Rambu-rambu jalan harus disiapkan, termasuk pemasangannya. Tidak berhenti sampai di situ, penertiban jalur terdampak akan dilakukan juga.
“Menyiapkan, memasang, dan menertibkan ini kan lama. Jadi tidak menutup kemungkinan jadwal mundur,” ungkapnya.
Sedangkan rencana manajemen lalu lintas sirip-sirip Jalan Malioboro yang dikabarkan dua arah, tidak akan diterapkan bersamaan dengan perubahan manajemen lalu lintas.
“Untuk sirip, kami harus koordinasi dengan pegiat ekonomi di situ. Lalu harus menyiapkan kantong parkir juga. Tidak mungkin dalam waktu dekat. Harus selesai DED (Detailed Engineering Design) dulu. Mungkin tahun 2019 baru akan dicoba buat,” jelasnya lagi.
Problema lain yang dibicarakan adalah Jalan Malioboro yang luasnya hanya enam meter, sedangkan semua kendaraan tumpah ruah di jalan ini. Saat diberlakukan model giratori ini, dikhawatirkan lalu lintas akan semakin menumpuk.
“Belum dibicarakan. Nanti setelah survei baru kita pikirkan. Apakah nanti sistem buka tutup atau ganjil genap, biar survei yang menentukan,” jelasnya lagi.
Kirim Komentar