Gudeg.net - Kampung dengan berbagai macam mural tentunya sudah banyak kita temui di beberapa daerah di Jogja termasuk salah satunya di kampung Trunojayan Kotagede. Kampung yang terletak di sebelah utara Ndalem Sopingen Kotagede ini sangat menarik perhatian karena mural batiknya.
Berasal dari keisengan memanfaatkan sisa cat tembok yang ada, Purnomo atau kerap disapa Mas Phe salah satu warga dari kampung Trunojayan ini, mencoba memanfaatkan sisa cat tersebut untuk melukis tembok rumahnya dengan motif Batik Parang Gurdo.
Ternyata mural tersebut berhasil mencuri perhatian dari para tetangganya untuk mengikuti langkahnya. Berawal dari satu rumah hingga sekarang ada lima rumah yang telah dimural dengan motif batik. Motif batik yang dipergunakan untuk mural antara lain, Parang Gurdo, Sidoasih, Kawung, Kawung Rambat, dan Ceplok Parang Gurdo dengan tambahan motif.
Mural ini selain mempercantik gang di kampungnya juga mengedukasi masyarakat mengenai motif batik. Diharapkan dengan mural batik ini masyarakat tidak hanya sekedar tahu tentang batik namun juga paham akan motifnya dan maknanya.
Ditemui gudeg.net di rumahnya Mas Phe menceritakan alasan mengapa memilih motif batik, “agar orang tahu dengan seni, masyarakat awam yang belum mengenal batik bisa tahu motifnya apa saja.”
“Dan Karena Jogja identik dengan batik, akhirnya dilukislah batik,” tuturnya lebih lanjut.
Idenya tersebut mendapat dukungan penuh dari tokoh setempat Nasir Dabey, kampung ini bahkan sering dipakai untuk lomba fotografi dan kesenian lainnya. Warga kampung juga sangat terbuka apabila ada wisatawan yang mau menengok kampong mural batik tersebut.
Guru sekolah dasar ini selain melukis rumahnya, karyanya juga bisa kita lihat di beberapa sekolahan di Jogja. Karena berkecimpung di dunia pendidikan, maka yang ditonjolkan adalah karekter budaya,mural baginya tidak hanya sekedar hiasan saja namun harus ada edukasinya.
Kirim Komentar