Gudeg.net— Lansiran data dasarian II (11-20 Agustus 2018) yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin (20/8), memutakhirkan Peringatan Dini Kekeringan di Jogja. Kekeringan yang dimaksud adalah kekeringan meteorologis.
Sebaran hujan selama periode dasarian II Agustus 2018, di wilayah Jogja umumnya berada di kategori dengan curah hujan berkisar 1-10 mm. Apabila dibandingkan dengan kondisi normal, sifat hujan dasarian II umumnya bersifat Bawah Normal, kecuali di Kulon Progo bagian selatan dan Bantul bagian Selatan yang sifatnya Atas Normal.
Berdasarkan data teranyar, telah terjadi hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 60 hari (kategori Kekeringan Ekstrem) di wilayah Bantul (Bantul, Dlingo, Imogiri, Piyungan, Sedayu, Sewon), Gunungkidul (Gedangsari, Panggang, Patuk, Playen, Ponjong, Purwosari, Tanjungsari), Kulon Progo (Kalibawang, Nanggulan, Samigaluh, Temon), dan Sleman (Berbah, Minggir, Ngemplak). Hari tanpa hujan lebih dari 60 hari ini menimbulkan potensi kekeringan.
Sedangkan hari tanpa hujan selama 31-60 hari (kategori Sangat Panjang) terjadi di Bantul (Bambanglipuro, Imogiri, Jetis), Gunungkidul (Ngawen, Semanu, Semin), Kulon Progo (Girimulyo, Kokap, Sentolo), dan Sleman (Maguwoharjo, Cangkringan, Depok, Gamping, Kalasan, Mlati, Ngemplak, Pakem, Prambanan, Seyegan, Sleman, Tridadi, Turi).
Hari tanpa hujan kategori Menengah (11-20 hari) terjadi di Bantul (Bambanglipuro, Imogiri, Jetis), Gunungkidul (Girisubo, Paliyan, Tepus), dan Sleman (Cebongan). Di kategori Sangat Pendek (1-5 hari) terjadi di Bantul (Srandakan) dan Kulon Progo (Galur, Lendah, Wates).
Hingga 20 Agustus 2018 pukul 13.35 WIB, berada di peringkat teratas daerah tidak turun hujan adalah Kecamatan Dlingo, di Kabupaten Bantul. Hujan tidak turun selama 121 hari. Di posisi ke-dua ada Kecamatan Imogiri, juga di Kabupaten Bantul, selama 119 hari. Posisi ke-tiga, tidak turun hujan selama 118 hari, di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.
BMKG mengimbau di lansirannya, “Waspada kelangkaan air, waspada kekeringan pertanian, dan waspada kebakaran hutan dan lahan.”
Kekeringan meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya, dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan) dan seterusnya.
Kirim Komentar