Berita

Soal Arca Ganesha, BPCB Sudah Lakukan Perawatan Rutin

Oleh : Karni Narendra / Jumat, 31 Agustus 2018 17:03
Soal Arca Ganesha, BPCB Sudah Lakukan Perawatan Rutin
Juru Pelihara BPCB sedang melakukan perawatan arca Ganesha Gunungsari/doc.BPCB 2015

Gudeg.net - Arca Ganesha Gunungsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, yang sempat menjadi pemberitaan media beberapa hari lalu, sebenarnya sudah ditemukan sejak zaman dulu, bukan baru-baru ini. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY menyatakan telah melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap arca tersebut.

“Dari pihak BPCB dulu sudah pernah ada usaha untuk mengangkat, namun kondisinya yang tidak memungkinkan, akhirnya niat tersebut diurungkan, dan diganti dengan melakukan tindakan pemeliharaan rutin," jelas Wiwit Kasiyati, Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB DIY, ketika ditemui gudeg.net pada Kamis (30/8) kemarin.

Menurut Wiwit, arca tersebut sudah lama diketahui keberadaannya, bahkan sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Bahkan Belanda sendiri memiliki data mengenainya.

Arca yang terletak di dalam kawasan Situs Arca Gupolo tersebut terjungkal dikarenakan gempa yang terjadi pada sekitar  1960an. Lokasi arca yang terletak di lereng jurang itu memang agak sulit dijangkau, dan jalan setapak menuju lokasinya pun dipenuhi pepohonan.

Letaknya di tengah belantara pepohonan itulah yang menjadikannya terkesan tidak terawat. Padahal, kata Wiwit, juru pelihara (jupel) dari BPCB sudah melakukan pemeliharaan rutin.

"Ukuran arca terbilang besar, kurang lebih sekitar tiga meter, dan karena berbahan dasar batu putih yang gampang rapuh, sehingga apabila diangkat akan rusak," ujar Yoses Tanzad, seorang arkeolog di BPCB DIY, sembari menambahkan, "Apalagi itu sudah ratusan tahun, kalau penanganannya salah bisa hancur."

Selain rutin melakukan perawatan di setiap situs purbakala, BPCB juga mengadakan her-inventarisasi pembaruan data. Hal ini merupakan upaya untuk terus meng-update data yang ada. "Terkadang data tiga tahun yang lalu berbeda dengan tahun ini, hal tersebut bisa disebabkan oleh kehilangan atau berpindahnya benda," tutur Tri Hartini selaku Kepala Unit Ratu Boko dan Candi Ijo, BPCB DIY.

BPCB DIY mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat  dan menjaga situs purbakala yang ada, sekaligus segera melaporkan jika ada temuan baru benda-benda bersejarah.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini