Gudeg.net – Sebanyak 100 implan penyambung tulang disumbangkan untuk korban luka berat gempa dan tsunami Palu dan Donggala oleh Tim Peneliti UGM yang tergabung dalam grup riset CIMEDs (Centre for Innovation of Medical Equipment and Devices). Implan ini diserahkan kepada tim dokter bedah ortopedi RSUP Dr Sardjito, yang kemudian akan dikirimkan ke Palu besok, Kamis (4/10).
Implan penyambung ini terdiri dari narrow dynamics compression plate, small plate, broad plate, reconstruction plate, T plate dan mini plate. Serah terima dilaksanakan di Lobby Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) FT UGM hari ini, Rabu (3/10).
"Implan akan dipasang melalui operasi yg dilakukan oleh dokter bedah ortopedi. Implan yang dikirim terdiri dari 8 jenis, bisa dipakai pada tulang kaki, tulang lengan, tulang panjang dan juga tulang pangkal," jelas Dr. Suyitno ST, MSc, Ketua Tim Peneliti CIMEDs, melalui pesan singkat (3/10).
Implan yang disumbangkan merupakan hasil pengembangan sejak tahun 2007. Dilatarbelakangi oleh gempa Bantul tahun 2006 lalu. Saat itu, sebanyak 70% dari korban luka berat mengalami patah tulang. Permintaan implan saat terjadi bencana sangat banyak dan mendadak, sehingga dibutuhkan industri dalam negeri yang siap dalam memenuhi permintaan tersebut.
Implan ini dikembangkan dengan dasar morfometri tulang orang Indonesia dari data hasil pengukuran tulang. Pengembangan ini didanai oleh Dikti dan UGM. Peneliti yang terlibat datang dari berbagai latar belakang disiplin ilmu. Di dalamnya ada peneliti dari DTMI bekerja sama dengan peneliti dari Bagian Ortopedi dan Traumatology RSUP Sardjito, dan dan Fakultas Kedokteran UGM.
Tim peneliti ini dipimpin oleh Dr Suyitno ST, MSc., didukung oleh Dr. Budi Arifvianto, ST., M.Biotech., Dr. Urip Agus Salim, ST., M.Eng.Sc., Dr. Muslim Mahardika, ST., M.Eng. , dan Dr. dr. Rahadyan Magetsari, Sp.OT(K). Saat ini tim CIMEDs juga sedang mempersiapkan kaki palsu untuk disumbangkan pada korban cedera kaki pasca bencana.
"Untuk kaki palsu sedang dalam proses pembuatan. Kebutuhan kaki palsu pada korban bencana alam biasanya dibutuhkan sekitar 3 bulan setelah bencana. Kaki palsu ini dipergunakan untuk korban luka berat yang tulangnya tidak memungkinkan disambung, sehingga harus dilakukan amputasi," jelas Dr Suyitno lebih lanjut.
Kirim Komentar