Gudegnet - Sembilan sate dari berbagai daerah hadir dalam acara "Indonesia Culinary Conference & Creative Festival" yang dilangsungkan di Gedung Grha Sabha UGM, Rabu (10/10). Acara ini menghadirkan pakar kuliner Sisca Soewitomo.
Kesembilan sate tersebut adalah Sate Maranggi, Sate Padang, Sate Lilit, Sate Ikan Tuna, Sate Bebek, Sate Karang Kotegede, Sate Klathak, Sate Ponorogo, dan Sate Ambal. Dalam acara ini pembuat sate juga dihadirkan untuk berbincang dengan Sisca dan hadirin.
Masing-masing memiliki cirinya sendiri. Sate klathak misalnya. Sate daging kambing yang banyak ditemui di selatan Yogyakarta ini ditusuk menggunakan jeruji. Lain lagi dengan Sate Ambal. Bumbu sate ayam dari daerah Ambal, Kebumen ini terbuat dari tempe.
Ada juga sate lilit khas Bali, juga Sate Ponorogo yang berukuran besar-besar, hingga Sate Padang yang bumbunya antaa lain menggunakan tepung beras.
Dalam perbincangan dengan para pembuat sate Sisca antara lain menanyakan apa yang khas dari sate tersebut, juga bagaimana cara memilih daging untuk membuat sate, selain juga membicarakan bumbunya. Selain berbincang hadirin juga dipersilakan untuk mencicip sate-sate tersebut.
“Kekuatan Sate Indonesia adalah dari rempah-rempah yang kita miliki. Ada merica, kayu manis, rempah daun jeruk, salam, sere, jahe. Ini adalah kekayaan orang Indonesia,” ucapnya.
“Makanan kita sangat istimewa. Bumbu-bumbu kita dibawa ke mana-mana. Nah ini dia sate Indonesia. Bersama kita menduniakan sate Indonesia,” tuturnya lagi.
"Indonesia Culinary Conference & Creative Festival" digelar selama dua hari, (9-10 Oktober 2018). Acara yang didukung Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) ini dimeriahkan 67 stand dari bermacam kuliner, kelas memasak, lomba foto, hingga seminar.
Kirim Komentar