Gudeg.net- Persiapan untuk Upacara Grebeg Maulud oleh Keraton Yogyakarta masuk dalam tahap akhir yaitu Prosesi Ngacangi di Bangsal Magangan Kompleks Keraton,(20/11). Ngacangi adalah prosei dimana para abdi dalem mengikat hasil bumi berupa kacang panjang mengelilingi badan dari gunungan.
Kraton menyiapkan beberapa buah gunungan yang terdiri dari Gunungan Lanang,Gunungan Wadon,Gunungan Pawuhan,Gunungan Dharat dan Gunungan Depak.
" Nantinya 5 gunungan akan diarak menuju Masjid Gedhe Kauman dan 1 menuju Kepatihan serta 1 lagi menuju Puro Pakualam,totalnya ada 7 gunungan," ujar Panikaryo Penewu Ngatpani Ketua Pembuat Gunungan saat ditemui di Magangan.
Panikaryo menjelaskan bahwa isi gunungan sendiri lebih banyak berupa hasil bumi seperti kacang panjang,cabai,buah-buahan,telur asin hingga ubo rampe berupa reginan dan wajik.
Untuk Grebeg Maulud memang berbeda dari segi jumlahnya daripada Grebeg Syawal dan Grebeg Besar. Karena Grebeg ini juga diperingati sebagai Hari Maulud Nabi Muhammad SAW 1440H.
Pembuatan gunungan tersebut dilaksanakan selama 3 hari dan menghabiskan kurang lebih 2 kuintal hasil bumi yang merupakan persembahan dari Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X.
" Seluruh pembuatan gunungan dilakukan di Bangsal Magangan yang melibatkan kurang lebih 10 abdi dalem secara gotong royong. Dan dibutuhkan lebih dari 2000 tusuk kayu untuk menancapakan seluruhnya ke gunungan," kata Panikaryo Penewu.
Tujuh buah gunungan tersebut akan dikeluarkan dari Kraton untuk diarak oleh ratusan abdi dalem pada rabu,(21/11). Acara Grebeg Maulud akan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan akan diawali dengan parade tentara Keraton Yogyakarta.
Setelah seluruh gunungan tiba di tempatnya akan didoakan terlebih dahulu sebelum diperebutkan atau dirayah oleh seluruh warga yang datang menyaksikan Grebeg Maulud di Pelataran Masjid Gedhe Kauman,Puro Pakualam dan Kepatihan.
Kirim Komentar