Gudeg.net- Prosesi Kundur Gongso dilaksanakan di Pogung Masjid Gedhe Kauman pada selasa malam,(20/11). Prosesi ini adalah kembalinya Gamelan Sekati pusaka yaitu Kyai Guntur Madu dan Kyai Naga Wilaga ke Kraton Yogyakarta setelah dimainkan selama satu minggu jelang Maulud Nabi Muhammad SAW 1440 H.
Dengan berlangsungnya Prosesi Kundur Gongso menandai berakhirnya Perayaan Sekaten 2018. Prosesi yang diawali dengan dimainkannya gamelan untuk yang terakhir kalinya ini mengundang ribuan warga untuk datang menyaksikan.
Prosesi yang dimulai dari pukul 22.00 WIB ini ditandai dengan pemukulan kentongan oleh abdi dalem senior di Pogung Masjid Gedhe Kauman. Setelah itu barulah prosesi dilaksanakan dengan cara mengarak gamelan Sekati oleh pasukan Gladag (konco abang).
" Tembang terakhir gamelan yang akan dimainkan yaitu Gending Tedhak Saking yang akan mengiringi tradisi udhik-udhik atau menyebarkan uang logam atau receh,beras kuning serta biji-bijian oleh Raja Kraton Yogyakarta," ujar Wiyogo MP Ngeksitomo pemain gamelan Sekati.
Wiyogo menambhakan bahwa udhik-udhik merupakan prosesi berbagi sedekah Sang Raja Yogyakarta Sri Sutan HB X kepada rakyatnya. Setelah prosesi udhik-udhik maka seleuruh gamelan akan dirakit untuk dibawa kembali ke dalam Kraton.
Pada keesokan harinya,rabu(21/11) akan dilangsungkan Upacara Grebeg Maulud sebagai puncak hari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Upacara Grebeg akan dimulai dengan keluarnya tujuh gunungan menuju Masjid Gedhe Kauman,Kepatihan dan Puro Pakualam untuk dirayah atau diperebutkan oleh warga.
Kirim Komentar