Berita

Musim Pancaroba, BPBD Paparkan Potensi Bencana DIY

Oleh : Trida Ch Dachriza / Sabtu, 24 November 2018 12:32
Musim Pancaroba, BPBD Paparkan Potensi Bencana DIY
Manajer Pusdalop BPBD DIY, Danang Samsu Rizal-Gudegnet/Trida


Gudeg.net— Menurut perkiraan iklim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), seharusnya hampir seluruh wilayah DIY telah memasuki musim penghujan di dasarian III bulan November ini. Namun, curah hujan yang belum stabil menandakan Yogya masih berada di penghujung pancaroba.

Manajer Pusdalop BPBD DIY, Danang Samsu Rizal, saat ditemui di kantornya (23/11) mengungkapkan bahwa masa pancaroba adalah masa yang perlu diwaspadai karena cuaca ekstrem biasanya terjadi di saat ini.

“Paling kita khawatirkan sebenarnya pancaroba. Saat pancaroba terjadi cuaca ekstrem di mana perbedaan tekanan rendah dan tinggi mengakibatkan angin kencang. Kalau sudah begitu, potensi bahaya terbesar pohon tumbang,” jelasnya.

Pihak BPBD telah mengadakan sosialisasi mengenai potensi bahaya ini melalui media sosial resminya. Masyarakat diminta untuk mewaspadai pohon yang rapuh, apalagi yang bertajuk tebal.

Ungkapnya lagi, cuaca ekstrem juga berakibat pada banjir dan longsor. Daerah berpotensi longsor ada 16 kecamatan. Untuk daerah potensi banjir ada 15 kecamatan. Kecamatan-kecamatan ini telah disiagakan.

Daerah yang rawan longsor adalah daerah yang berada di perbukitan Seribu dan perbukitan Menoreh. Kalibawang, Samigaluh, Kokap, dan Girimulyo di kawasan Kulon Progo adalah daerah yang kerap mengalami longsor.

Longsor

Dlingo, Piyungan, Imogiri, dan Pleret di kawasan Kabupaten Bantul juga termasuk daerah yang rawan longsor. Di kawasan timur, daerah rawan longsor ada di Pathuk, Nglipar, Gedangsari, dan Playen.

Ancaman banjir ada di daerah genangan seperti Lendah, Panjatan, Kretek, Palbapang, dan Srandakan. Daerah bantaran sungai juga sudah disiagakan, termasuk warga.

Sungai yang perlu dipantau adalah Kali Progo, Kali Code, dan Kali Winongo.

BPBD sendiri sudah mempersiapkan warga relawan di seluruh daerah, terutama daerah yang rawan bencana.

“Kesiapan kami sudah gelar relawan di Sleman, Kota, dan Bantul sudah siap. Salah satu program mempersiapkan warga melalui Destana (Desa Tangguh Bencana). Karena itu kan (penanggulangan bencana) responsif, jadi harus warga dulu. Tidak bisa menunggu bantuan dulu,” ujarnya lagi.

Warga relawan di bantaran sungai sudah merapatkan dan melakukan pengecekan untuk memprediksikan bagian mana yang akan terdampak banjir.

BPBD mengimbau masyarakat untuk memperhatikan inlet tempat masuknya air ke drainase. Sampah yang menumpuk di mulut inlet akan menghambat air hujan masuk ke drainase dan menyebabkan genangan di jalanan. Genangan di jalan ini akan menjadi sebab kemacetan di ruas jalan yang terdampak.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini