Gudeg.net — Bupati Sleman,Sri Purnomo, mengungkapkan harapan agar peserta talkshow ‘Stop Stigma dan Diskriminasi HIV AIDS’ dan keluarga ODHA agar menjadi agen perubahan di masyarakat untuk mengubah stigma negatif tersebut.
Hal ini disampaikannya dalam bincang-bincang memperingati Hari AIDS se-Dunia (1/1) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Agenda ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman.
“Stigma negatif muncul akibat rasa takut yang berlebihan untuk menjaga diri sehingga menjauhi para penderita,” ungkapnya.
Bincang-bincang ini menggandeng Dr. MG Rini Arianti, Spkj dai RSUD Sleman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Joko Hastaryo M.Kes, dan Nurhayati dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) sebagai narasumber.
Agenda ini adalah salah satu upaya untuk mengeliminasi stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Selain itu juga untuk menormalisasi isu HIV AIDS agar terbentuk persepsi positif mengenai ODHA dan meningkatkan kepedulian masyarakat atas pentingnya tes HIV dan pengobatan ARV (antiretroviral) bagi ODHA sedini mungkin.
“Semakin banyak masyarakat yang mengetahui HIV dan mendapatkan pengobatan ARV dini maka dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemic HIV sehingga Indonesia mencapai 3 Zero, yaitu tidak ada infeksi baru, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma dan deskriminasi untuk mencapai eliminasi HIV pada 2030,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Joko Hastaryo M.Kes di acara yang sama.
Sri Purnomo menuturkan bahwa Virus HIV AIDS dapat menular jika terjadi pertukaran alat suntik, jarum, dan berhubungan seksual.
“Jika hanya bersosialisasi di masyarakat tidak akan tertular,” jelasnya.
Kirim Komentar