Gudeg.net - Setelah terjadi beberapa kali Gunung Merapi mengalami guguran lava, Kamis (19/12) siang ini pukul 12.30 WIB guguran terjadi lagi.
“Guguran lava untuk saat ini hanya sekitar belasan sampai puluhan dalam sehari, itu pun masih termasuk kecil. Jika kita dibandingkan dengan kejadian tahun 2006, saat itu bisa mencapai ratusan guguran. Tetapi walaupun kecil kita juga harus mewaspadai,” ujar Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) siang ini (19/12) saat diwawancara awak media yang disiarkan di akun sosial media resmi BPPTKG.
Menjawab pantauan warga mengenai visual lava pijar yang teramati namun tidak disiarkan oleh BPPTKG, Hanik mengungkapkan bahwa pijaran tersebut tidak terdeteksi oleh instrumentasi karena tidak signifikan.
“Teknologi sudah maju, siapa saja bisa mengamati, tetapi itu hanya visual. Harapan saya memantau merapi tidak hanya dilihat dari visual. Ada banyak sekali parameter yang kita gunakan untuk menentukan aktivitas merapi,” ungkapnya lebih lanjut.
BPPTKG menggunakan banyak instrumentasi termasuk EDM, GPS, Seismeter, SO2, CO2, dan masih banyak lagi dalam menentukan perkembangan Gunung Merapi. “Masyarakat saya harap tetap tenang, tidak panik, tetap waspada. Informasi ikuti di BPPTKG,” sarannya.
Hanik memaparkan juga bahwa fase semacam ini adalah kesempatan untuk melihat fenomena keindahan Gunung Merapi. “Tetapi, diingat ya, jarak aman itu harus dipatuhi. Jarak aman tiga kilometer. Lebih jauh lebih bagus. Toh, terlihat juga dari sekitaran Merapi Golf misalnya,” ungkapnya sambil terus menekankan faktor keselamatan yang harus dipatuhi.
Kirim Komentar