Berita

Pemkot Yogya Optimis Program Kotaku Selesai Tahun Ini

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Rabu, 13 Februari 2019 11:00
Pemkot Yogya Optimis Program Kotaku Selesai Tahun Ini
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkot Yogyakarta-Gudegnet/ Wirawan Kuncorojati

Gudegnet - Pemerintah Kota Yogyakarta optimis program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang ditargetkan selesai tahun ini dapat tercapai. Hal ini disampaikan Sigit Setiawan, Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas PUPKP Kota Yogyakarta.

Program Kotaku sendiri telah ada sejak 2016. Menurut Sigit, program ini ada sejak 2012, tapi sebelumnya konteksnya pada pengentasan kemiskinan.

Tahun 2016, tercatat luasan wilayah yang termasuk dalam kategori kumuh 264, 9 hektar. “Dari hitung-hitungan akhir 2018 kemarin masih sekitar 50,9 hektar. Harapannya tahun 2019 ini akan habis” ucapnya di Balai Kota, Senin (12/2).

Ia menjelaskan, kriteria kumuh tersebut merupakan skor dari tujuh indikator. Indikator-indikator tersebut dinilai, dan akan termasuk dalam kriteria kumuh ketika nilainya di atas angka 19.

Tujuh indikator tersebut adalah drainase, jalan lingkungan, limbah, tata bangunan, sampah, proteksi kebakaran, dan penyediaan air minum.  

“Jadi kalau 2019 dikatakan kalau penanganan kumuh itu selesai itu adalah skornya sudah tidak ada yang 19,” ucapnya. Ia mengatakan, pihaknya optimis target tersebut akan tercapai selesai di tahun 2019 dengan konteks angka indikator tersebut.

 “Opitimis. Bukan konteks kumuh secara visual, tapi tujuh indikator tadi begitu dinilai angkanya sudah di bawah 19,” ucapnya lagi.

Konteks penanganan kumuh yang ada di Jogja menurutnya mayoritas adalah di pinggiran sungai. Pinggiran sungai saat ini hampir  90 persen sudah dihuni, sehingga penataan kumuh yang ada di Jogja banyak ke penataan orang.

Lebih lanjut ia mengatakan, selama ini pola-pola pendekatan dan perencanaan dilakukan dari bawah. Sebelum penataan dilakukan diskusi, sosialisasi tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan. “Sebelum kita menangani kumuh kita ajak komunikasi masyarakat,” katanya.

Setelah penataan, menurutnya peran masyarakat sangat penting terkait dengan kesepakatan-kesepakatan awal yang sudah dibangun. “Komitmen yang sudah dibangun di tahap awal itu harus selalu di-refresh lagi. Dan itu hanya dari masyarakat dan kawasan di situ yang bisa mengawasi,” ucapnya.   


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini